Pizza Hut: Restoran Cepat Saji Tidak Cukup Hanya Menjual Makanan

marketeers article
Robot Pizza Hut, Sammy dan Sally

Perkembangan restoran cepat saji di Indonesia terus menjamur. Potensi ini juga dilihat oleh para pemain asing dari beragam negara, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Thailand. Pasar ini memang besar di Indonesia lantaran konsumen di sini memang senang jajan.

Potensi ini pun mulai terasa merata di setiap kota di Indonesia, bukan hanya kota-kota besar. Kondisi ini digiring oleh pertumbuhan ekonomi dan perubahan gaya hidup yang semakin maju dan sibuk. Selain itu, pembangunan infrastruktur yang dilakukan, para pelaku industri restoran pun ikut merasakan dampak positif.

Namun, menurut Pizza Hut sebagai pemain yang sudah cukup lama di bisnis ini, menyajikan makanan yang enak saja tidak cukup. Selain variasi makanan yang beragam, restoran cepat saji harus bisa memberikan pengalaman menarik bagi konsumen

“Kami sebagai restoran cepat saji yang membidik segmen keluarga, terus membangun pengalaman makan yang menyenangkan. Kami pun menargetkan hal tersebut kepada anak-anak dan remaja karena mereka punya andil besar dalam menentukan keluarga mereka akan makan di mana,” ujar Jeo Sasanto, GM Pizza Hut Indonesia.

Santo yakin, perusahaan harus konsisten menyajikan produk makanan yang unik dengan store ambience yang menarik. Harapannya, konsumen tidak akan cepat bosan dan ingin terus kembali. Di Pizza Hut, pembaruan produk kerap dilakukan setahun sekali. “Selain menu baru, kami hampir setiap 2 tahun sekali memperbarui store kami. Diharapkan ambience yang kami sajikan bisa menarik selain menyajikan pelayanan yang cepat,” tutup Santo.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related