POINTO Membawa Loyalty Program ke Level Lebih Tinggi

marketeers article

Pernahkah Anda mendapatkan point reward dari bank atau peritel? Point reward merupakan salah satu loyalty program yang diberikan oleh brand-brand ke konsumennya. Sebagian besar perusahaan di negara ini memiliki program tersebut. Nilai floating point yang diinvestasikan oleh perusahaan pun sangat besar, mencapai miliaran rupiah.

Namun, dari sisi konsumen yang menjadi member dari banyak peritel, hotel, bank, dan lainnya tentu repot bila harus membawa banyak kartu. Di sisi lain, banyaknya point reward yang ditawarkan ke pelanggan pun bisa terbuang sia-sia ketika pelanggan tidak merasakan manfaat dari point reward tersebut. Menjadi lebih sia-sia lagi jika pelanggan tidak tertarik untuk menukarkan point yang ia terima. Ada rumusan yang mengatakan bahwa loyalty program yang redemption point-nya di bawah 30%, program itu sudah termasuk gagal.

Nah, sekarang ini ada sebuah platform yang bisa menghubungkan program penukaran point reward dari para penerbit poin atau point issuer atau loyalty program owner dengan point receiver atau merchant tempat menukar poin.  Platform tersebut adalah POINTO Point Xchange (POINTO). Dengan bergabung dengan POINTO, para point issuer bisa memberikan manfaat lebih besar ke pelanggan. Sebabnya, setelah bergabung dengan POINTO, merchant tempat menukarkan poin atau point receiver menjadi lebih banyak dan lintas negara.

“Secara sederhana, POINTO itu bisa disamakan dengan VISA atau Master Card di kartu kredit. POINTO berfungsi sebagai point exchange platform yang membuat point reward bisa ditukarkan ke semua merchant yang telah tergabung dengan kami yang sebelumnya munkin tidak ada dalam daftar merchant dari point issuer,” jelas Ari Stefanus, Managing Director POINTO.

Sebagai ilustrasi, Ranch Market membuat loyalty program dengan memberikan point reward ke pelanggannya.  Sebelum bergabung dengan POINTO, pelanggan Ranch Market mungkin hanya bisa menukarkan poin yang mereka punya ke belasan merchant saja. Setelah bergabung, jumlah merchant untuk menukar poin menjadi puluhan atau ratusan, bahkan bisa ditukarkan di merchant di luar negeri.

“Namun, point issuer tetap bisa menentukan merchant mana yang tidak bisa menjadi tempat penukaran poin. Katakanlah, brand ritel optik atau kaca mata tidak mungkin membiarkan poin yang diberikan ke pelanggannya ditukarkan ke ritel optik kompetitor,” terang Ari.

Bisa dikatakan model bisnis yang dijalankan POINTO adalah business to business (B2B). Menggandeng point issuer dan point receiver sebanyak mungkin. Sebagai pihak yang berada di tengah, monetisasi POINTO pun dengan membebankan biaya ke dua belah pihak, baik itu point issuer dan point receiver.

Ari menambahkan, sekarang ini sudah ada beberapa merchant besar yang menjadi point issuer. Para merchant itu di antaranya Ranch Market, Farmers Market, Optic Seis, dan menyusul Electronic Solution. Sedangkan point receiver sudah ada 10 merchant, antara lain  Haagen Dasz, Garuda Indonesia, Cinemaxx, TX travel, Air Asia, Baywalk Margo City, Welcomm, dan lainnya. “Target kami sekarang menggandeng para pemain di industri penerbangan dan keuangan untuk bisa menjadi point issuer,” katanya.

Tidak hanya itu, Ari juga memasang target untuk segera masuk negara-negara lain di kawasan Asia  dalam waktu dekat. Negara yang sudah pasti segera ada POINTO adalah Malaysia dan Hongkong. Dengan begitu, nantinya pelanggan yang menerima point reward dari point issuer yang tergabung dengan POINTO bisa menukarkan poin di merchant yang ada di Hongkong, misalnya.

“POINTO Point Xchange membuka peluang untuk para merchant meningkatkan kepuasan pelanggan. Dengan begitu, pada akhirnya meningkatkan transaksi penjualan karena pelanggan menerima manfaat dari point reward yang telah diberikan,” pungkas Ari.

    Related