Pokemon Go Belum Menjadi Peri Penyelamat Nintendo

marketeers article

Demam Pokemon Go yang melanda dunia dalam beberapa pekan terakhir nyatanya belum membuat produsennya, Nintendo Co, dapat memperbaiki neraca keuangan perusahaan. Malah, perusahaan asal Kyoto Jepang itu harus menunda peluncuran aksesori “Pokemon Plus” karena mengaku masih merugi.

Kerugian tersebut terjadi akibat lemahnya permintaan game konsol Wii U milik Nintendo, serta di saat yang sama, yen tengah menguat terhadap sejumlah mata uang asing. Hal ini membuat Nintendo mengalami rugi bersih sebesar 24,5 juta yen (US$ 232.000) selama Q2 2016 yang berakhir Juni lalu.

Kendati demikian, Nintendo masih mempertahankan proyeksi laba tahun fiskal 2016 sebesar 35 juta yen, meskipun harga saham Nintendo jatuh 10% di bursa saham Jerman.

Nintendo ibarat berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, pihaknya tengah berjuang sekuat tenaga menggaet pelanggan baru dari game konsol tradisionalnya.

Namun di sisi lain, mobile game perdananya Pokemon Go yang diunduh 75 juta orang berhasil membuat namanya melambung. Harga saham Nintendo pun menanjak karena itu.

Walau begitu, layaknya game pada umumnya, Nintendo menyimpan kekhawatiran akan masa depan Pokemon Go yang disinyalir berumur pendek.

Karena itu, pihaknya segera merilis sebuah aksesori wearable berbentuk clip-on “Pokemon Plus” yang dijual pada September mendatang seharga US$ 34,99. Aksesori itu berfungsi mendeteksi dan menangkap para Pokemon.

“Fokus pasar bergeser dari laba jangka pendek menuju Pokemon Go,” ungkap Tomoaki Kawasaki, seorang analis dari Iwai Cosmo Securities Co mengatakan kepada Bloomberg.com.

Dalam laporannya pekan lalu, Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Co memperkirakan bahwa aksesori Pokemon Go Plus dapat menghasilkan total penjualan sebesar 45 juta yen. Sehingga hal itu dapat menambah 82 juta yen bagi bottom line Nintendo pada tahun fiskal 2016 ini.

Ujian Nintendo
Yen yang menguat terhadap dollar AS telah memotong nilai penjualan Nintendo di luar negeri yang berkontribusi 75% bagi pendapatan Nintendo. Perusahaan ini memperkirakan yen pada tahun fiskal 2016 berada di level 100 yen per dollar AS dan 125 yen per euro.

Tahun ini juga menandai ujian terbesar atas ambisi Nintendo di pasar mobile game. Setelah menolak masuk smartphone selama bertahun-tahun, pihaknya berencana untuk merilis lima mobile game hingga Maret 2017, yang mana dua game akan dirilis pada akhir tahun ini.

Tak seperti game berikutnya yang dibuat langsung oleh Nintendo, Pokemon Go sebenarnya dikembangkan oleh Ninantic Inc., perusahan asal San Franscisco, meski tetap lewat masukan dari Nintendo.

“Kira-kira, 13% dari penjualan Pokemon Go harus mengalir ke Nintendo,” menurut Daid Gibson, analis Macquarie Securities yang berbasis di Tokyo. Ia bilang, kontribusi Pokemon Go harus lebih tinggi pada kuartal berikutnya, apalagi perusahaan memperlihatkan keseriusannya berinvestasi di mobile game.

Selain terjun ke game smartphone, Nintendo juga berencana meluncurkan konsol baru yang dijuluki NX pada Maret 2017. Meksipun tidak memberikan rincian atau perkiraan dari konsol itu, Nintendo berharap dapat menjual 800.000 unit konsol NX. Angka itu sama dengan target yang dipatok Nintendo untuk penjualan konsol Wii U.

Selain itu, perusahaan yang berdiri sejak tahun 1889 ini juga menargetkan pengiriman lima juta unit untuk mobile handset-nya 3DS.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan Nintendo untuk perangkat keras jatuh 44% menjadi 25,1 miliar yen. Begitu juga dengan penjualan perangkat lunaknya yang turun 22% menjadi 34,9 miliar yen.

Editor: Sigit Kurniawan

    Related