Praktik Omnichannel Antar Pomelo Raih Pendapatan Lima Kali Lipat

marketeers article

Praktik omnichannel mulai diterapkan perusahaan fesyen Pamelo dalam menjalankan bisnis. Melalui teknologi stack in-house, Pomelo mencoba mengelola rantai pasokan vertikal di beberapa lokasi dan label Pomelo. Teknologi stack ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan logistik Pomelo seiring dengan model bisnis yang diupayakan kian terintegrasi. Hasilnya, Pamelo mengaku mampu menaikkan pendapatan hingga lima kali lipat.

Teknologi stack Pomelo dikatakan Regional Vice President of Production Pomelo Lloyd Lin, membantu mulai dari strategi peningkatan skala merek fesyen hingga mengintegrasikan seluruh proses mulai dari desain, manufaktur, pembuatan konten, ritel (dalam aplikasi, online, dan in-store), hingga optimalisasi inventaris.

“Kompetitor kami saat ini masih menggunakan spreadsheet untuk mengelola sistem yang sangat rumit mulai dari pengembangan produk, manufaktur, dan ritel omnichannel. Sebagai perusahaan mode dengan DNA teknologi, kami selalu berfokus pada teknologi sebagai sarana untuk berinovasi dalam bisnis. Kami membangun teknologi stack untuk menggabungkan pembelajaran mesin, big data, dan otomatisasi,” jelas Lloyd di Jakarta, Jumat (10/05/2019).

Teknologi stack ini digunakan pada berbagai label dan kategori Pomelo. Teknologi ini diklaim Pomelo mampu secara akurat mengelola keuntungan serta memberikan data analisis mengenai perilaku pembelian pelanggan sehingga memudahkan tim purchasing dalam menentukan desain dan pembelian.

Dengan bantuan teknologi stack, Pomelo, dan pelanggan kini dapat menikmati penghematan biaya yang signifikan.

“Peningkatan teknologi menjadi keunggulan kompetitif jangka panjang yang menjadi fokus kami, dan tentu menjadi pembeda utama bagi Pomelo. Kami berkomitmen akan terus berinvestasi dengan memperkuat tim dan teknologi stack kami untuk memastikan Pomelo memiliki standar pengelolaan merek fesyen omnichannel di dunia digital,” ungkap CEO Pomelo David Jou.

Related