Presiden: Investasi Otomotif Harus Disertai Transfer Teknologi

marketeers article

Industri otomotif di negara ini menjadi salah satu primadona investasi bagi para investor asing. Hal ini mengingat pasar di sini masih sangat besar potensinya. Di saat bersamaan, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga relatif bagus, bahkan ketika perekonomian global sedang melemah.

“Indonesia makin kompetitif bagi industri otomotif. Dengan potensi pasar yang besar saya optimistis akan lebih banyak lagi investasi di otomotif yang masuk,” kata Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, saat peresmian pabrik PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (PT MMKI), di Cikarang, Jawa Barat, hari ini (25/04/2017).

Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa investasi ini harus diikuti oleh transfer teknologi. Selain itu, ada pula transfer budaya kerja yang positif ke anak bangsa. “Kedisiplinan dan kegigihan orang Jepang dalam bekerja dan berinovasi harus bisa diserap oleh sumber daya manusia Indonesia,” tegas Presiden Jokowi.

Pada kesempatan itu Presiden juga mengingatkan agar industri otomotif juga menggenjot ekspor. “Pasar kita memang besar, tapi ekspor harus terus ditingkatkan agar ada keseimbangan neraca perdagangan,” katanya.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, di tempat yang sama, menambahkan bahwa saat ini, industri otomotif merupakan salah satu industri andalan dalam kebijakan industri nasional yang memiliki peran besar terhadap PDB nasional. Tahun 2016, kontribusi subsektor industri alat angkutan (termasuk di dalamnya industri otomotif) terhadap PDB sektor industri non-migas mencapai 10,47%. Terbesar ketiga setelah subsektor industri makanan dan minuman (32,84%) dan sektor industri logam. komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik (10,71%).

Total investasi PT MMKI sebesar 7,5 triliun rupiah (+65 Miliar Yen), memiliki kapasitas produksi sebesar 160 ribu unit per tahun. Pabrik ini menyerap tenaga kerja sebanyak 3.000 orang, serta melibatkan sekitar 212 supplier lokal tier-1 dan 369 tier-2. Jumlah tenaga kerja lokal yang terserap di pabrik ini mencapai 2.900 orang, sisanya dari Jepang.

“Adanya pabrik ini diharapkan akan memberikan dampak yang cukup signifikan bagi pertumbuhan industri otomotif di Indonesia. Selain itu, sekaligus mampu memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi perekonomian nasional,” kata Airlangga.

    Related