Presiden: Pertumbuhan Indonesia Lebih Konkret dari India dan Tiongkok

marketeers article

Meskipun di atas kertas pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di belakang India dan Tiongkok, Presiden Joko Widodo meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih konkret dibanding keduanya. Sebab, selain pertumbuhan ekonomi yang membaik, angka kemiskinan dan pengangguran juga semakin menurun.

“Karena meskipun tumbuh tipis sekali, tetapi kalau kita lihat gini ratio-nya turun, angka kemiskinan turun, tingkat pengangguran turun. Artinya bukan hanya masalah pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tapi kalau tiga hal ini tidak bisa tergarap dengan baik ya percuma. Artinya apa? Pertumbuhan ekonomi itu hanya dinikmati oleh kelompok-kelompok tertentu yang tidak menyebar kepada masyarakat,” jelas Presiden pada pembukaan Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Tahun 2016 di Jakarta, Kamis (1/12).

Presiden menilai momentum kepercayaan para investor dan pertumbuhan ekonomi tersebut tentunya harus dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Walaupun terjadi dinamika sosial akibat pemilihan kepala daerah, Presiden meyakini bahwa para pelaku usaha mampu memilah antara wilayah politik dan juga ekonomi.

“Ini yang akan mendewasakan kita. Yang urusan politik, ya, urusan politik, yang urusan ekonomi ya urusan ekonomi. Tidak campur aduk. Ini yang akan mematangkan kita dan mendewasakan kita,” tambah Presiden.

Menegaskan hal tersebut, seluruh elemen masyarakat diminta Presiden untuk tetap fokus menjalankan aktivitasnya masing-masing. Apalagi momentum positif seperti sekarang ini akan sangat disayangkan bila tak mampu dimanfaatkan.

Para pimpinan dan anggota Kadin sendiri diminta Presiden untuk dapat menyadari peluang yang ada di tengah momentum tersebut. Sebab menurutnya, setiap investor yang masuk ke Indonesia pastilah memerlukan partner lokal yang dapat membantu mereka mengembangkan usaha di Indonesia.

“Ini juga peluang yang amat baik untuk seluruh anggota Kadin. Karena setiap investor pasti mencari partner lokal, partner domestik. Ambillah kesempatan ini, baik yang bergerak di industri, perhotelan, kontraktor. Saya kira kesempatan itu sekarang ini sangat banyak yang bisa kita ambil peluangnya,” ajaknya.

Sebab, semakin banyak arus investasi yang masuk ke Indonesia, Presiden Joko Widodo meyakini bahwa hal tersebut mampu membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia juga menjadi semakin lebih baik. Perlu diakui bahwa Indonesia sekarang ini memerlukan anggaran yang besar guna menyukseskan program percepatan pembangunan infrastruktur pemerintah.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related