Presiden: Waralaba Nasional Harus Bisa Kuasai Pasar Domestik dan Asing

marketeers article
64727568 franchise business work mission concept

Munculnya merek waralaba nasional memunculkan potensi ekonomi di dalam negeri. Menurut Presiden Joko Widodo, hal ini merupakan kekuatan ekonomi sehingga dapat memacu munculnya bisnis waralaba-waralaba baru di dalam negeri sebagai penguasa pasar domestik.

“Saya senang sekali bahwa sekarang muncul potensi-potensi waralaba di negara kita, ini adalah kekuatan kita yang saya kira nantinya akan dikuti oleh franchise yang lain yang akan muncul,” kata Presiden dalam Pembukaan pameran Waralaba dan UKM di Indonesia Dalam Rangka World Franchise Summit Indonesia (WFSI) 2016 di Jakarta, Jumat (25/11/2016).

Menurut Presiden, konsep waralaba sangat cocok diterapkan di Indonesia karena budaya masyarakat yang sejak lama sudah menggeluti dunia wirausaha. Dengan melakukan wirausaha dengan skema waralaba, pengusaha diuntungkan dengan sistem yang sudah terstandarisasi dan efisien dari segi ekonomi.

“Jadi rasanya bisnis waralaba memang bentuk wiraswasta yang amat modern, boleh dibilang bentuk usaha sendiri di abad 21. Dan konsep waralaba juga baik untuk efisiensi ekonomi, standarisasi yang lazim diterapkan dengan konsep franchise membawa skala ekonomi yang menghemat banyak ongkos,” ujarnya.

Presiden juga mengatakan, suatu toko waralaba juga menjadi salah satu indikasi tingkat kemajuan sebuah kota. Presiden mencontohkan sebuah gerai kopi asing yang selalu diminati anak muda di Tanah Air jika sedang bepergian ke suatu kota. “Biasanya citra sebuah kota langsung sepertinya berkelas internasional, meski tidak selalu seperti itu, Saya lebih senang kalau di kota-kota di Indonesia itu ada Coffe Toffenya,” ucap Presiden.

Coffe Toffe merupakan gerai kopi milik Odi Anindtio. Coffe Toffe memiliki 160 gerai kopi di Indonesia. Dalam kesempatan yang sama Presiden menantang pemilik Coffe Toffe untuk bisa ekspansi dan membuka gerai di luar Indonesia.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

 

Related