Pria Atau Wanita Yang Lebih Cepat Puas Dengan Pekerjaannya?

marketeers article
Discussing some new project together. Confident young man standing near whiteboard and pointing it with smile while his colleagues standing near him

Selama ini, pria sering dipandang lebih berambisi dalam mengejar karier serta mampu bekerja dan bernegosiasi lebih baik ketimbang wanita. Meski begitu, hal tersebut tidak menjamin karyawan pria lebih puas dengan pekerjaan mereka ataupun dengan berbagai faktor lainnya, seperti jenjang karier, keseimbangan antara hidup dan pekerjaan, serta gaji dan tunjangan mereka.

Di era emansipasi seperti saat ini, semakin luas kesempatan bagi para wanita untuk mengembangkan karier mereka. Banyak pula perusahaan yang memberikan kesempatan bagi karyawan wanitanya untuk menduduki posisi-posisi penting. Meski begitu, masih ada pandangan umum yang menilai pria lebih mumpuni dibandingkan wanita.

Dalam riset terbaru dari Jobplanet, ditemukan data bahwa dari 45.650 orang, dengan perbandingan pria sebanyak 46,25% dan wanita sebanyak 53,75%, secara umum karyawan pria lebih puas dengan pekerjaannya jika dibandingkan dengan karyawan wanita. Tingkat kepuasan karyawan pria terhadap pekerjaannya adalah sebesar 3,43, sedangkan tingkat kepuasan karyawan wanita sebesar 3,42 dari nilai tertinggi 5,0.

“Meski secara umum karyawan pria lebih puas dengan pekerjaan mereka, namun jika dianalisis lebih dalam dengan memperhitungkan beberapa faktor lainnya, Jobplanet menemukan bahwa karyawan wanita memiliki tingkat kepuasan lebih tinggi terhadap jenjang karier, work-life balance, serta gaji dan tunjangan mereka. Namun, perbedaannya tidak terlalu signifikan sehingga masih dapat dikatakan setara,” ujar Kemas Antonius, Chief Product Officer Jobplanet.

1

2

Berdasarkan riset tersebut, Jobplanet menemukan bahwa level pekerjaan turut menentukan tingkat kepuasan karyawan. “Semakin tinggi posisi seorang karyawan di perusahaan, semakin tinggi pula tingkat kepuasannya terhadap pekerjaan serta berbagai faktor lainnya, dalam hal ini jenjang karier, work-life balance, serta gaji dan tunjangan,” ungkap Kemas.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related