Produktivitas dan Efisiensi Menjadi Tantangan Utama Pelaku Startup

marketeers article
20215026 businessman complete his startup business investor accelerate start-up project concept

Indonesia menempati urutan ke-enam dalam daftar negara di dunia dengan jumlah startup terbanyak menurut website Startup Ranking. Data terbaru (Oktober 2018) menunjukkan, tercatat total startup Indonesia mencapai 1.923 startup, menempatkan Indonesia di urutan ke-enam di bawah Amerika Serikat (45.759 startup), India (5.710 startup), Inggris (4.812), Kanada (2.397), dan Jerman (1.942).

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan perkembangan startup yang pesat itu juga mendorong perekonomian dan keuangan negara. Pertumbuhan startup ini turut dirasakan oleh para pemain-pemain besar. Bank DBS, misalnya, telah melakukan serangkaian kolaborasi dengan para pelaku startup. Dari kolaborasi tersebut, DBS memahami beberapa tantangan yang kini dirasakan oleh para pelaku startup. Salah satu tantangannya adalah soal prediksi yang akurat akan arah bisnis dan memastikan startup menemukan praktik terbaik dalam mengatasinya.

Sedikit berbeda dengan dunia usaha pada umumnya, para penggiat startup seringkali lalai membuat prediksi yang akurat dan dapat diandalkan dalam mengelola pengeluaran agar keuntungan meningkat. Di ajang Tech in Asia Jakarta 2018, Selasa (23/10/2018), Rudy Tandjung selaku Director PT Bank DBS Indonesia menyampaikan upaya menekan pengeluaran yang sejalan dengan perkiraan bisnis secara akurat.

“Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh penggiat startup dalam memprediksi pendapatan yang akan diperoleh secara akurat adalah dengan mengelola pengeluaran melalui efisiensi biaya,” terang Rudy.

Salah satu contoh efisiensi tersebut adalah penggunaan co-working space yang lebih efisien secara biaya dibandingkan menyewa satu ruangan kantor dalam suatu gedung perkantoran. Selain efisiensi biaya, menggunakan co-working space juga bermanfaat dalam membuka kesempatan bertemu dengan pebisnis lainnya demi memperluas jejaringan

Menurutnya, produktivitas dan efisiensi sumber daya manusia pun harus diperhatikan. Misalnya, apabila startup memiliki lima anggota tim maka peran akuntan tidak begitu diperlukan dan dapat mempertimbangkan menggunakan accounting software.

“Upaya yang dapat dipertimbangkan adalah bekerja sama dengan perusahaan atau institusi perbankan besar untuk keperluan finansial perusahaan,” ujar Rudy.

Ia menambahkan pemilihan mitra perbankan juga patut diperhatikan, tidak hanya mitra perbankan yang dapat memberikan manfaat transaksional, tetapi juga mampu memberikan akses dalam mengembangkan bisnis, memperluas jaringan, serta mampu memberikan insights terkait industri dan bisnis.

Editor: Sigit Kurniawan

Related