Produsen Mobil Tiongkok Ini Ingin Obati Sakit Hati Konsumen Indonesia

marketeers article

Masyarakat Indonesia pernah memiliki masa lalu yang tidak enak dengan produk-produk otomotif asal Tiongkok. Sekitar satu dasawarsa lalu, produk-produk roda dua asal produsen Tiongkok masuk dan membanjiri pasar. Salah satu yang membuat produk roda dua asal Tiongkok laris adalah harganya yang jauh lebih murah bila dibandingkan dengan produk dari negara lainnya.

Namun, masa bulan madu masyarakat Indonesia dengan produk roda dua asal Tiongkok tidak berlangsung lama. Beberapa konsumen mulai mengeluhkan kualitas produk hingga kesulitan dalam mencari layanan purna jual. Beberapa produsen hadir di Indonesia hanya sekadar jualan, tanpa mempersiapkan layanan purna jual. Akibat kasus tersebut, citra produk otomotif asal Tiongkok pun hancur.

Dibayang-bayangi dengan luka lama konsumen Indonesia, nampaknya Wuling ingin hadir dan mengobati rasa sakit hati dan ketakutan konsumen otomotif Indonesia. Hal ini bisa diperhatikan dari gerakan bisnis Wuling di Indonesia. Alih-alih langsung menjual produknya, Wuling justru mendirikan sebuah pabrik.

Tidak tanggung-tanggung, pabrik yang berada di kawasan Greenland International Industrial Center, Cikarang, berdiri di atas lahan dengan luas total 60 hektare. Agustus 2015 lalu menjadi penanda keseriusan Wuling di Indonesia dengan memulai proyek pembangunan pabrik. Kehadiran pabrik ini diharapkan dapat menciptakan 3.000 lapangan pekerjaan.

Pembangunan pabrik yang memakan nilai investasi mencapai US$ 700 juta ini akan selesai pada tahun 2017. Ketika pabrik ini resmi beroperasi, tiap tahunnya ditargetkan akan memproduksi 150.000 kendaraan. Produk pertama yang akan diproduksi di pabrik ini adalah LMPV. Rencananya produk ini akan diluncurkan pada tahun 2017. Pabrik ini didirikan tidak hanya untuk memperkuat posisi Wuling di Indonesia saja.

“Pabrik ini didesain untuk menjadi basis ekspor utama kendaraan Wuling di Asia Tenggara,” ujar Xu Feiyun, Presiden PT SGMW Motor Indonesia.

SGMW Motor Indonesia telah bekerja sama dengan sekitar 20 produsen komponen lokal untuk memperkuat posisi Wuling. SGMW membawa 15 pemasok komponen ternama sebagai strategi lokalisasi. Di masa mendatang, Wuling akan bekerja sama dengan banyak produsen komponen lokal.

Selain membangun pabrik, Wuling juga sedang mempersiapkan lebih dari 35 titik diler dan layanan after sales. Niatan Wuling untuk mengobati luka konsumen Indonesia nampaknya sudah bulat. Bagi Wuling, ketika membicarakan industri otomotif, maka yang menjadi salah satu kunci adalah layanan purna jual.

Ketika pabrik resmi beroperasi, maka 35 layanan  purna jual ini siap untuk membantu kebutuhan konsumennya.

“Intinya, kami ingin membangun bisnis yang baik dan benar di Indonesia. Pertama, kami membangun pabrik yang disusul dengan diler dan layanan purna jual. Setelah itu, baru kami akan berjualan produk kami,” pungkas Xu Feiyun.

Related