Proyeksi Pertumbuhan Industri Farmasi dan Produk Obat Tembus 9%

marketeers article

Pertumbuhan industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional diproyeksi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tembus 9% tahun ini. Proyeksi pertumbuhan ini tak lepas dari segmen pasar yang dinilai masih potensial.

Optimisme proyeksi ini berangkat dair perolehan nilai pertumbuhan industri tersebut pada triwulan I 2019 (8,12%) dengan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai Rp 21,9 triliun.

“Segmen yang masih menjanjikan di industri ini, di antaranya produk kosmetik, perawatan kulit, dan personal care sepanjang tahun 2018, nilai PDB-nya mencapai Rp50 triliun. Apalagi, industri ini memproduksi kebutuhan manusia dari ujung rambut sampai ujung kaki,” jelas Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (03/07/2019).

Optimisme pertumbuhan industri ini didukung dengan proyeksi bonus demografi yang bakal dialami Indonesia. Ditambah, daya beli masyarakat yang juga bertumbuh.

“Sektor industri ini menjadi andalan karena pertumbuhannya mampu melampaui pertumbuhan ekonomi. Apalagi produknya lagi diminati di pasar global. Indonesia punya potensi karena bahan bakunya banyak serta tumbuhnya masyarakat kelas menengah,” papar Airlangga.

Editor: Sigit Kurniawan

Related