Pusuk Buhit, Bukit Memesona di Tengah Danau Toba

marketeers article

Memiliki ketinggian 1.982 mdpl, Puncak Pusuk Buhit menjadi incaran para pelancong yang ingin menikmati keindahan Danau Toba dengan sensasi yang berbeda, yaitu dari ketinggian. Terletak di area Pulau Samosir, bukit ini berada di tiga area Kecamatan, yaitu Penguruan, Sianjur Mula-mula, dan Harian Boho, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Buat kamu yang belum tahu, Pusuk Buhit adalah nama salah satu puncak di pinggir barat Danau toba. Selain menyimpan keindahan, Pusuk Buhit juga menjadi panggung legenda lahirnya Suku Batak. Objek wisata ini menawarkan aroma petualangan yang sangat menyenangkan untuk kita jelajahi.

Kamu tertarik ke sana? Buat kamu yang ingin ke sana, lokasi ini bisa ditempuh melalui jalur Desa Limbong. Perjalanan melalui Desa Limbong ini merupakan jalur yang umum dilalui oleh wisatawan, maupun msyarakat dengan tujuan beribadah. Jalanan menuju tempat ini cukup bagus, sehingga memudahkan kita untuk berkunjung ke Pusuk Buhit.

Perjalanan menuju Pusuk Buhit biasa ditempuh sekitar tiga hingga lima jam berjalan kaki. Selama perjalanan, kita akan disuguhkan dengan keindahan bunga matahari di kaki bukit. Selain bunga matahari, kita juga akan melihat keindahan jejeran pohon pinus yang berdiri tegak dari kaki hingga puncaknya.

Tak hanya itu, batu-batu berukuran sangat besar yang masih menjadi misteri pada bukit ini juga akan menemani perjalanan kita menuju Pusuk Buhit. Jika beruntung, kita juga akan menyaksikan indahnya pemandangan Danau Toba di beberapa titik, serta pegunungan yang mengitarinya.

Sebelum sampai puncak bukit, kita akan menemui helipad yang biasa dijadikan sebagai area berkemah, karena terdapat sumber air bersih di sana. Jika sudah sampai di helipad, hanya butuh waktu sekitar satu jam untuk sampai ke Pusuk Buhit. Ketika sampai di puncak, kita akan melihat area persembahan atau ibadah yang berbentuk segitiga, dan ada pula bendera Batak dan Indonesia.

Meski harus menempuh perjalanan yang melelahkan, semua akan terbayar lunas ketika sampai di puncak Pusuk Buhit.

Editor: Sigit Kurniawan

Related