Rahasia Media Sosial Terkuak 50 Tahun Silam

marketeers article

Hampir 50 tahun silam, Ernest Dichter, bapak riset motivasi, melaukan kajian tentang word of mouth (WOM) yang meguak rahasia bagaiama orang menggunakan media sosial untuk membangun merek dan bisnis.

Hal utama dari kajian Dichter, seperti tertuang dalam artikel di Harvard Business Review Juni 2011,  yang sangat revelan dengan kondisi sekarang adalah identifikasi empat motivasi seseorang untuk mengomunikasikan merek. Pertama, product-involvement (sekitar 33 persen dari kasus). Kedua, self-involvement (sekitar 24 persen). Berbagai pengetahuan dan opini merupakan cara untuk mendapatkan perhatian. Ketiga, other-involvement (sekitar 20 persen). Orang ingin mengekspresikan persaudaraan, perhatian, dan persahabatan. Keempat (sekitar 20 persen), message-involvement.Orang senang berbagi dan menerima informasi beragam, baik yang sifatnya humor maupun informatif.

Menurut kolumnis HBR  David Aaker, keempat motivasi tersebut bisa menerangkan mengapa beberapa merek sukses menggunakan sosial media. Dalam studinya lebih lanjut, David Aaker menilai media sosial sangat cocok karakter orang yang ingin bercakap-cakap, lebih memercayai rekomendasi orang lain, suka berdialog, bertukar pikiran, berbagi testimoni, dan sebagainya. Tak berhenti di sini, pengaruh percakapan ini berujung pada keputusan akan pembelian atau tidak.

Nah, sebenarnya, semakin kentara bahwa media sosial itu sekadar media yang kontennya– berupa percakapan, testimoni, rekomendasi, dan sebagainya—sudah  ada sejak dulu. Media sosial membuat kebutuhan tersebut terpenuhi dengan lebih baik—boleh dikatakan jauh lebih baik ketimbang masa lalu. Toh, komunikasi dari mulut ke mulut sudah ada sejak manusia tercipta lebih dari satu orang.

*Ilustrasi dari http://www.twainquotes.com/Conversation.html

Related