Ralali Genjot Transaksi Digital Pelaku Bisnis B2B

marketeers article

Data Frost and Sullivan memprediksi penjualan e-commerce B2B global akan mencapai lebih dai US$ 6,6 triliun pada tahun 2020. Prediksi ini membuat pelaku bisnis B2B digital seperti Ralali.com berada di atas angin.

CEO Ralali.com, Joseph Aditya mengatakan bahwa industrinya memang sedang tumbuh. Didorong oleh kesadaran pelaku bisnis yang semakin mengedepankan pengalaman pembeli.

“Di era ini, pembeli yang juga merupakan pengusaha cenderung memilih opsi self-service commerce. Alasannya banyak. Mulai dari hemat waktu, fleksibel, dan menghindari tekanan untuk berbicara dengan sales. Setelah pandemi, alasan ini bertambah dengan keamanan dan kenyamanan pembeli,” jelasnya.

Adanya kecenderungan ini kemudian mendorong Ralali.com untuk meluncurkan kampanye Bangkit Bersama. Lewat kampanye ini, Ralali.com merayakan hari jadinya yang ke-7 sekaligus mendorong pelaku UKM untuk terus mengembangkan usaha dan memasok kebutuhan usahanya melalui platform online.

“Kami ingin memberdayakan dan mendukung tumbuh kembang pada pelaku bisnis sektor B2B secara online,” lanjut Joseph.

Lewat kampanye ini, Ralali.com menawarkan promo dan pengiriman gratis bagi para pelaku UKM yang berbelanja di Ralali.com. Tidak hanya itu, Ralali.com juga mengklaim bahwa platformnya, pembeli B2B tidak akan mendapatkan diskriminasi karena jumlah pembelian yang semakin sedikit.

“Kami sering menemukan pelaku bisnis yang diacuhkan oleh pemasok karena pembeliannya yang dalam jumlah kecil. Sehingga, mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan bisnisnya. Hal ini berakibat pada terhambatnya supply chain yang bisa menimbulkan domino effect,” ujar Joseph.

Selain itu, kampanye Bangkit Bersama juga menjadi cara Ralali.com untuk mendorong hubungan antar pemasok dan pelaku usaha. Menurutnya, hal ini dibutuhkan untuk menjamin kondisi supply chain sekaligus memperluas potensi bisnis.

“Di masa seperti ini, segala hal harus dilakukan. Kami tidak hanya ingin mendorong digitalisasi pada pelaku bisnis B2B, tapi juga memanfaatkan digitalisasi ini untuk menghubungkan mereka dan membentuk ekosistem bisnis yang saling memenuhi dan memiliki relasi satu sama lain,” tutup Joseph.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related