Smartphone Xiaomi Redmi 3 sejak awal tahun menjadi bahan perbincangan pecinta gawai karena memiliki spesifikasi cukup tinggi namun dengan harga di bawah US$ 200 saja. Namun, masyarakat Indonesia harus menunggu sampai Agustus ini sampai datang secara resmi ke pasar Indonesia.
Dan, yang masuk ke Indonesia pun bukan varian reguler, melainkan versi Prime alias spesifikasi lebih tinggi. Menurut siaran persnya, salah satu yang diunggulkan oleh Xiaomi adalah baterainya yang sebesar 4.100 mAH. Terhitung sangat besar untuk smartphone dengan ukuran layar lima inci. Selain itu, dengan harga di kelas menengah itu, Redmi 3 Prime hadir dengan bodi metal yang menjadi ciri khas smartphone kelas premium.
Perbedaan dengan Redmi 3 reguler dengan versi Prime terletak di kapasitas penyimpanan dan memorinya. Jika reguler memiliki kapasitas 16 GB dan RAM 2GB, Prime dibenamkan kapasitas internal sampai 32 GB dan RAM 3 GB. Versi reguler sendiri sudah hadir di Indonesia sejak lama tanpa status resmi di banyak gerai online dan offline dengan harga Rp 1,5 jutaan sampai di atas Rp 2 juta.
Dihargai Rp 2.499.000, Redmi 3 Prime suda bisa dipesan di Mi Concept Store, Erafone Megastore dan Store, beberapa gerai Hypermart, serta tentu saja banyak gerai e-commerce. Bahkan selama masa promosi beberapa gerai online tersebut bahkan memberi diskon sampai Rp200.000 jika menggunakan kartu kredit bank-bank tertentu.
Tersedia dalam tiga varian warna, yaitu Dark Grey, Silver dan Gold, Redmi 3 Prime juga dilengkapi dengan prosesor Qualcomm® Snapdragon™ 616 Octa-core 1,5GHz. Xiaomi juga membekalinya dengan kamera utama beresolusi 13MP dan PDAF (phase detection auto focus) untuk fokus lebih cepat, serta kamera depan beresolusi 5MP. Xiaomi tidak lupa menyematkan fitur yang mulai standar di industri smartphone lewat pemindai sidik jari.
Rival utama Xiaomi, yaitu Lenovo sebenarnya sudah mengantisipasi kedatangan Redmi 3 Prime dengan merilis Vibe K5 Plus beberapa bulan lalu dengan harga senada plus spesifikasi hampir identik. Setidaknya dengan rilis resmi ini konsumen cukup yakin dengan kualitasnya tanpa harus khawatir embel-embel black market.
Editor: Sigit Kurniawan