Riset: Kesetaraan di Lingkungan Kerja Mampu Dongkrak Inovasi

marketeers article
Smiling african businesswoman and caucasian businessman shaking hands at meeting, black female boss handshaking welcoming new partner happy to start collaboration or making good first impression

Riset yang dilakukan Accenture terhadap 18 ribu responden di 27 negara, termasuk Indonesia menunjukkan budaya kesetaraan mampu meningkatkan innovation mindset hingga tiga kali lipat. Jika setiap negara meningkatkan innovation mindset hingga 10%, Accenture memproyeksi produk domestik bruto global dapat meningkat hingga US$8 triliun pada tahun 2028.

“Riset Accenture #EqualityDrivesInnovation menunjukkan, budaya kesetaraan menjadi pendorong utama pola pikir inovatif yang memiliki dampak signifikan bagi kemajuan suatu perusahaan. Dari seluruh faktor yang menjadi fokus riset, budaya selalu menang. Budaya kesetaraan bahkan memegang peranan jauh lebih siginifikan dibanding faktor geografis, demografis, atau sektor perusahaan. Karyawan menunjukkan pola pikir inovatif lebih kuat pada lingkungan kerja dengan budaya kesetaraan yang lebih baik,” ungkap Debby Alishinta, Managing Director Women in Indonesia Accenture Sponsor di Jakarta, Sabtu (23/03/2019).

Secara global, kekuatan budaya kesetaraan untuk menggiring pola pikir inovatif juga sangat kuat, bahkan lebih berdampak dibandingkan usia atau gender. Riset ini juga menunjukkan bahwa diversitas atau keberagaman dalam perusahaan secara signifikan berdampak pada innovation mindset.

Indonesia saat ini menduduki urutan ke-85 dalam Indeks Inovasi Dunia. Secara positif, #EqualityDrivesInnovation mengungkap bahwa pentingnya inovasi sudah disadari oleh 95% pemimpin perusahaan, dan 96% karyawan ingin menjadi lebih inovatif. Data kualitatif di Indonesia juga mengungkap bahwa 80% organisasi mendorong dan memungkinkan karyawan menjadi inovatif dalam bekerja sehari-hari.

“Riset menunjukkan bahwa penghargaan setara pada kemampuan pekerja laki-laki maupun perempuan menjadi kunci innovation mindset yang memberi kemungkinan lebih besar untuk perusahaan bersaing secara global,” jelas Debby.

Di lain sisi, Pemimpin Redaksi Femina dan Editorial Director Prana Group Petty S. Fatimah mengatakan, ketika budaya setara berkembang, maka pola inovatif turut berkembang.

“Upaya menjunjung budaya kesetaraan di lingkungan kerja sejatinya merupakan salah satu langkah awal untuk menerapkan budaya kesetaraan yang lebih luas lagi dalam berbagai bidang. Kesetaraan dalam perusahaan akan memberikan kesempatan lebih banyak bagi perempuan Indonesia untuk menduduki posisi strategis dan membangun situasi kerja yang memberikan keberanian bagi seluruh karyawan untuk berinovasi lebih tanpa takut mencoba dan takut gagal,” ujat Petty yang ikut serta dalam Focus Group Discussion (FGD) Accenture bersama Femina dan Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE).

Editor: Sigit Kurniawan

Related