Rudiantara: Usaha Ritel Akan Jenuh, e-Commerce Berkembang

marketeers article
38120344 mobile shopping concept

Perkembangan e-commerce selama satu dekade terakhir secara radikal mengubah lanskap ekonomi. Terobosan memanfaatkan marketplace global merupakan salah satu upaya pemerintah meningkatkan pasar ekspor produk lokal di luar negeri.  Menteri Rudiantara menilai emerging market penting untuk pertumbuhan e-commerce.

“Saat ini, usaha ritel akan mencapai kejenuhan dalam pertumbuhan. Peluangnya berkembang di e-commerce. Di China, pasar e-commerce terbesar di dunia, hampir separuh penduduk secara aktif melakukan pembelian online,” kata Rudiantara seperti dikutip dari keterangan resmi Kemenkominfo.

Peluang e-commerce sangat besar karena saat ini tengah tumbuh dan berkembang. “Di emerging market, e-commerce telah tumbuh secara eksponensial. Pada tingkat tertentu, hal ini akan segera melampaui negara-negara maju pada tahun 2018. Sekitar 50% dari populasi di pasar negara berkembang akan berbelanja online pada 2018, yang tidak jauh dari penetrasi rata-rata 63% di negara-negara maju,” ungkapnya.

Berdasarkan Laporan McKinsey hampir tiga perempat dari semua pembeli online Indonesia menggunakan smartphone untuk membeli produk.  Hal ini bisa dikembangkan untuk beragam peluang usaha.

“Orang Indonesia termasuk di antara pengguna media sosial paling antusias di dunia. Di negara dengan ekosistem perdagangan online, layanan antar-jemput, distribusi media, layanan keuangan, dan lainnya yang berkembang pesat secara digital,” jelasnya.

Bahkan, Indonesia diperkirakan akan menambah 50 juta netizen baru antara tahun 2015 dan tahun 2020, dengan tingkat penetrasi lebih dari 50%. “Saat ini, Indonesia memiliki sekitar 30 juta pembeli online dengan jumlah yang tumbuh rata-rata 12% setiap tahun. Ini adalah perkiraan,” tutur Rudiantara.

Tantangan terbesar di Indonesia menurut Rudiantara adalah soal infrastruktur logistik, mekanisme pembayaran, dan infrastruktur. Namun demikian dengan Peta Jalan e-Dagang semua itu akan diselesaikan. “Kita sudah identifikasi ada tujuh isu, dan semuanya akan diselesaikan oleh pemerintah dan pemangku kepentingan,” tandasnya.

Menurut Rudiantara, Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla serius untuk membangun konektivitas antarwilayah guna menyiapkan infrastruktur logistik. “Ada jalan tol, tol laut dan pelabuhan, tol udara, yang akan menghubungkan semua pulau di Indonesia. Termasuk tol informasi yang menghubungkan seluruh Indonesia dengan jaringan internet. Dan akhir tahun 2018, tidak satu pun daerah di Indonesia yang tidak terhubung dengan jaringan backbone internet cepat Palapa Ring,” katanya.

Related