S3 Marketing: Kerek Penjualan dari Konten Viral

marketeers article
S3 Marketing: Kerek Penjualan dari Konten Viral. (FOTO: 123rf)

S3 marketing menjadi istilah yang cukup populer di media sosial (medsos) lantaran merujuk pada aktivitas pemasaran yang tidak biasa, kontroversial, banyak gimmick hingga cenderung mengelabui. Namun, dalam istilah akademis, S3 marketing adalah program pendidikan doktor di bidang marketing.

Mengapa Ada S3 Marketing?

S3 marketing dipakai warganet untuk menilai aktivitas pemasaran pengusaha ataupun merek yang cenderung out of the box. Aktivitas pemasaran ini ramai digunakan seiring berkembangnya platform medsos, seperti Facebook, Instagram, YouTube hingga TikTok.

Selain itu, aktivitas jejaring di internet yang makin mudah melalui smartphone membuat masyarakat berperan besar dalam memviralkan sebuah produk ataupun merek. Oleh karena itu, teknik S3 marketing bertujuan membangun perbincangan hingga kasak-kusuk di medsos yang mendorong warganet ramai-ramai memviralkannya.

BACA JUGA: Kenali Tipe Influencer yang Tepat bagi Strategi Pemasaran Anda

Makin unik dan nyeleneh aktivitas pemasaran yang digunakan, maka ada peluang produk itu dikenal luas, bahkan meningkat penjualannya. Lantaran terbilang mudah dan tak memakan biaya besar, teknik S3 marketing cenderung dipakai oleh pengusaha ataupun merek-merek baru dengan skala bisnis kecil hingga menengah.

Namun, bila diteliti secara seksama, ada banyak perusahaan hingga merek besar yang menggunakan teknik S3 marketing untuk membangun engagement di medsos. Ada pula aktivitas S3 marketing tanpa kesengajaan yang dilakukan seseorang, namun tak disadari menjadi viral.

BACA JUGA: Ingin Tahu Cara Kerja Marketing? Begini Penjelasannya

Contohnya saja, saat Ade Londok memvideokan dirinya tengah mengenalkan bisnis odading pelaku usaha, mikro, kecil dan menengah (UKM) Mang Oleh di daerah Bogor, Jawa Barat (Jabar). Video itu seketika viral dan diunggah berbagai akun platform medsos.

Tak ada satu pun mengenal Ade Londok sebelumnya. Namun, dengan modal bicara Ade Londok yang tak keruan dan minim keseriusan justru membuat Mang Oleh kebanjiran pembeli.

Bahkan, kala itu banyak orang rela antre untuk sekadar membeli odading. Viralnya video Ade Londok juga membuatnya makin terkenal dan diundang berbagai stasiun televisi.

Bagaimanapun, teknik S3 marketing menjadi salah satu cara agar merek atau produk dapat dikenal. Namun, keberlanjutan bisnis tidak sekadar memanfaatkan hanya satu strategi marketing. Pemasaran harus dijalankan terus menerus agar bisnis tetap bertahan dan memperoleh keuntungan. Oleh karena itu, penting bagi pengusaha hingga merek memahami marketing secara menyeluruh.

Definisi Marketing

Hermawan Kartajaya, Founder and Chairman MarkPlus, Inc. mengatakan marketing adalah konsep strategis yang bertujuan meraih kepuasan yang berkelanjutan bagi tiga stakeholder utama. Ketiga pemangku dalam bisnis itu adalah customer, people, dan shareholder.

Dia berpendapat dalam sebuah perusahaan, marketing sangat penting untuk menjaga kelangsungan bisnis. Tak hanya itu, Hermawan menilai marketing bukan hanya sekadar bagian tubuh dari sebuah organisasi atau perusahaan, melainkan, merupakan jiwa dan nyawa dalam perusahaan tersebut.

Philip Kotler, bapak marketing modern telah melakukan pembaruan definisi marketing dari waktu ke waktu. Untuk saat ini, dia mengartikan marketing adalah strategic business concept.

Pada masa kini, tingkat persaingan bisnis sudah tinggi. Dengan demikian, orientasi pemasaran tidak lagi cukup hanya sebatas bauran pemasaran saja, tetapi harus menjadi konsep bisnis strategis.

Untuk mencapai suistainable competitive advantage diperlukan positionimg dan diferensiasi. Pada akhirnya definisi marketing sebagai strategic business concept dilengkapi dengan makna bahwa perusahaan harus memiliki competitive advantage agar dapat masuk ke dalam kompetisi di lingkungan yang kompetitif.

Agar dapat berkompetisi, maka perusahaan harus memiliki competencies sebagai kemampuan untuk mengelola sumber daya yang berupa barang dan jasa.

Related