Tidak Ada Salahnya Vlogger Mau Hardselling, Asal…

marketeers article
Edhozell vlogger

Ketidaksengajaan sering menjadi alasan seorang vlogger terjun dan menjadi punya nama seperti sekarang ini. Vlogger dengan subscriber salah satu terbanyak di Indonesia Edhozell punya kisah itu. Awalnya video yang ia buat ditujukan untuk portofolio casting presenter serta komedian di TV. Namun tidak diterima. Sampai akhirnya ia menemukan dunianya serta audiens di dunia digital.

Dengan gayanya yang kocak dan kekinian, video Edho ditonton jutaan orang di Youtube. Karakteristiknya satu, ia hanya ingin menghibur penonton dengan komedi yang family friendly dan tetap positif. Dengan jutaan massa itu pula, brand datang dengan sendirinya untuk berkolaborasi.

“Mulai dari kerja sama iklan dari produk elektronik, food and beverage, sampai perbankan,” ujar Edho. Tidak seperti vlogger lainnya, Edho rupanya tidak berkeberatan untuk hardselling. Satu hal yang ia jaga adalah bagaimana videonya bisa memberikan value dulu kepada penonton sebelum meneruskan pesan sebuah brand. Baginya harus ada alasan kenapa orang mau menonton videonya.

Ia mencontohkan ketika seseorang menonton video miliknya harus punya alasan, misalnya karena lucu. Faktor lucu itulah value yang dimaksud Edho. Ketika value didapat penonton, pesan, logo, produk dari brand muncul dari awal sampai akhir pun tidak masalah. Edho bisa menggaransi bahwa dalam waktu dua minggu brand akan mendapatkan view di Youtube minimal tiga ratus ribu.

Namun tetap, format digital tidak bisa disamakan dengan format video lain seperti televisi. Cara pengemasannya berbeda. Edho punya pengalaman buruk terkait itu. Beberapa tahun lalu selama enam bulan ia harus mengerjakan proyek dengan karakter klien sangat konvensional dan revisi terus.

Hasilnya juga ternyata tidak memuaskan kedua belah pihak karena dari sisi Edho pun tidak sesuai dengan karakternya, hardsale tanpa menghasilkan value. Penonton Youtube Edho pun malah memberi banyak komentar negatif.

“Paling senang adalah ketika berkolaborasi dengan brand yang produknya kita sukai. Sudah kita suka, proyeknya pun menantang. Pernah saya harus membuat sebuah gerobak terbang dalam video. ketika ternyata bisa, saya senang sekali. Belum lagi KPI-nya tercapai lima kali lipat view dari yang ditargetkan,” tutup Edho.

    Related