Saham Facebook Anjlok Pasca Aksi Teror Selandia Baru

marketeers article
APRIL 8, 2018: Facebook has been in hot water for privacy troubles from the Cambridge Analytica scandal. This picture reflects the broken trust users have in the platform.

Aksi teror di Selandia Baru pekan lalu kini menunjukkan dampak negatif bagi Facebook. Pelaku penembakan di dua mesjid Christchurch melakukan siaran langsung lewat Facebook saat peristiwa tersebut terjadi. Memaksa saham salah satu raksasa jejaring sosial tersebut harus turun lebih dari tiga persen.

Sebelum pasar dibuka Senin lalu, analis dari Needham & Co. Laura Martin dan Dan Median menurunkan peringkat Facebook hingga ke level netral dari pembelian. Keduanya mengatakan bahwa penurunan tersebut merupakan efek dari kepergian sejumlah eksekutif kelas atas dari perusahaan. Hal lain yang mempengaruhi adalah kontroversi yang meliputi aksi teror yang disiarkan melakui fitur siaran langsung mereka.

Dilansir dari SiliconValley.com, Martin mengatakan bahwa siaran langsung aksi teror, kemudian diikuti dengan kepergian Product Chief Facebook Chris Cox pekan lalu menumbuhkan kekhawatiran terutama mengenai regulasi dalam perusahaan. Semua kejadian tersebut menciptakan “efek negatif jaringan” pada Facebook dan membuat para investor menghadapi kesulitan.

Citra negatif Facebook paca aksi teror membuat saham perusahaan turun hingga 3,3%. Ditutup Senin lalu di US$ 160,47. Setelah Cox mundur sebagai salah satu chief executive setelah lama bekerja bersama Mark Zuckerberg. Sejumlah eksekutif juga memilih meninggalkan perusahaan. Mereka yaitu WhatsApp Chief Chris Daniels, Co-founder Instagram Kevin Systrom dan Mike Krieger, serta Alex Stamos dari perusahaan keamanan.

Martin dan Median memperkirakan akan ada lebih banyak lagi pemimpin senior yang meninggalkan Facebook. Jika benar terjadi, hal itu dapat berdampak sangat buruk bagi Facebook. Pasalnya para pemimpin tersebut merupakan kunci dari kesuksesan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related