Samsung Pasang Layar LED Raksasa 450 Meter Persegi di Sudirman

marketeers article
71152084 iconic skyline and heavy traffic in sudirman street, jakarta, indonesia at dusk, showing light trail of busy traffic and iconic skyscrapers in jakarta. urban skyline, building exterior, capital cities

Selain bisnis consumer electronic, Samsung rupanya mulai masuk ke ranah business to business alias korporat. Salah satunya adalah bisnis papan reklame digital, untuk menggantikan bisnis reklame konvensional seperti billboard. Samsung resmi berkolaborasi dengan perusahaan periklanan Media Indra Buana (MIB) untuk menghadirkan teknologi LED outdoor maupun indoor mereka di Indonesia.

“Pangsa pasar LED itu terus tumbuh. Nilainya bisa mencapai US$2 miliar dan naik sebesar 21% per tahun. Selain itu pengiklan semakin membutuhkan media beriklan berkualitas dengan resolusi lebih baik. Sejak kami punya bisnis LED untuk korporat, di seluruh dunia sudah ada sekitar 14 proyek dikerjakan. Salah satunya layar LED Samsung terbesar sekarang ada di Korea Selatan,” ujar Head of Monitor Business PT Samsung Electronic Indonesia Albert Susilo di Jakarta pada Senin (29/5) 2017.

Selain itu langkah Samsung dan MIB juga untuk ikut mendukung kebijakan pemerintah DKI Jakarta yang menginginkan media outdoor kini lebih tertata semisal menempelkannya di gedung. Kebijakan tersebut untuk menata kota yang saat ini sudah dijejali dengan papan-papan reklame konvensional di pinggir jalan. Dengan memasang di gedung, pemandangan iklan lebih menarik dan tertib terlebih jika menggunakan teknologi LED yang tidak statis.

Salah satunya adalah layar LED raksasa yang terpasang di gedung Plaza Sentral kawasan Sudirman, Jakarta, sebesar 450 meter persegi alias 30 x 15 meter. Samsung memasang sekitar 4.000 layar atau panel yang disambung-sambung di gedung dengan menghadap ke wilayah utara Sudirman. Nantinya MIB akan berperan sebagai operator, di mana mereka memiliki kontrak dengan pihak gedung selama lima tahun.

“Dengan Samsung kami juga punya kontrak eksklusif. Jadi kolaborasi panel LED untuk iklan di Indonesia milik Samsung hanya eksklusif dengan MIB. Tahun ini kami targetkan ada tiga spot, di mana dua sudah ada di Plaza Sentral dan panel melengkung di Menara BCA. Satu lagi letaknya tidak akan jauh-jauh. Plus setelah itu masih ada rencana menambah dua lagi,” ujar Direktur MIB Sofie Wulandari.

Baik Sofie dan Albert kerjasama kedua belah pihak akan menguntungkan karena berdasarkan data yang mereka rilis, dalam satu hari kawasan Sudirman di sekitar Plaza Sentral bisa dilewati rata-rata 650 ribu mobil. Dengan kehadiran layar LED yang menampilkan konten iklan visual bergerak, Samsung berharap mereka yang terjebak macet bisa terhibur.

Ditanya berapa harga sewa jika ada brand berminat, Sofie belum mau buka suara. Namun demi eksklusivitas, MIB hanya akan menerima empat perusahaan pasang iklan saja, tidak lebih. Bahkan menurutnya sudah ada perusahaan booking dengan kontrak tiga tahun.

“Mereka kami beri slot untuk satu kali penayangan itu sekitar satu menit alias enam puluh detik. Jika materi mereka misal hanya tiga puluh detik, bisa putar dua kali. Dengan membatasi sampai empat perusahaan saja, awareness brand dari perusahaan kami jamin lebih efektif karena materi iklan akan tampil lebih sering,” ujar Sofie lagi.

Ia juga menjamin bahwa layar LED Samsung tersebut aman terlepas dari insiden videotron di sebuah kawasan di Jakarta beberapa waktu lalu. Pasalnya Samsung sudah memiliki software sendiri khusus untuk mengontrol input dan output materi iklan. “Jadi ada filternya. Materi yang masuk bisa dicek terlebih dahulu sebelum pasang,” tutup Sofie.

    Related