Inovasi produk-produk finansial menjadi ciri khas Generali Indonesia. Setelah sukses mencetak capaian pendapatan hampir tiga kali lipan di tahun 2018, Generali terus membangun strategi untuk menghadapi tahun 2019. Tahun ini, Generali akan berfokus pada kebutuhan nasabah dengan tetap melihat perkembangan dan peluang pasar. Generali berupaya untuk selalu menghadirkan ragam produk yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat, yang salah satunya melalui pengembangan produk untuk milenial, khususnya keluarga muda Indonesia.
Mendukung wacana tersebut, Generali meluncurkan Cemerlang, sebuah produk yang memberikan perlindungan asuransi lebih dari 1.000 kali premi bulanan apabila terjadi risiko dan menjamin 110% premi yang dibayarkan nasabah kembali di akhir masa pertanggungan.
“Ditengah kondisi yang sangat dinamis, fluktuatif, dan tidak menentu saat ini, nasabah menginginkan kepastian perlindungan dari produk asuransi yang mereka miliki. Menjawab kebutuhan masyarakat tersebut, kami melahirkan ragam produk dan layanan yang mampu memberikan kepastian perlindungan kesehatan, jiwa dan finansial mereka,” ujar Edy Tuhirman, CEO Generali Indonesia pada acara peluncuran Cemerlang di Jakarta, Jumat (03/05/2019).
Melalui Cemerlang, Generali memberikan layanan perlindungan usia tua dan kondisi sakit kepada nasabahnya. Program ini memberikan Bonus Hidup Sehat hingga sebesar Uang Pertanggungan dan perlindungan kesehatan hingga seluruh dunia yang mencapai Rp. 35 Milyar dan dapat dibayarkan sesuai tagihan. Edy melanjutkan bahwa program ini memberikan kepastian pengelolaan alokasi aset sehingga proteksi nasabah semakin maksimal. Sedangkan untuk preventif kesehatan nasabah kami memfasilitasi melalui tes DNA agar mereka bisa hidup lebih sehat.
“Tidak berhenti sampai disitu, kami juga memberikan kepastian dana premi kembali lebih dari yang dibayarkan saat nasabah tidak mengajukan klaim melalui produk Cemerlang dengan hanya 8 tahun periode pembayaran. Produk ini sangat cocok untuk generasi milenial saat ini yang menginginkan asuransi dengan harga terjangkau dan kepastian proteksi,” tutup Edy.
Editor: Sigit Kurniawan