Satu Serangan Siber Bisa Berikan Kerugian Hingga Rp 15 Miliar

marketeers article
Foto: www.123rf.com

Ancaman serangan siber terus menghantui para pelaku bisnis di era digital. Riset Frost & Sullivan bersama Microsoft menemukan dampak serangan siber terhadap pelaku bisnis besar di Asia Pasifik bisa memberikan kerugian sebesar Rp 15 miliar.

Angka ini masih di luar dari kerugian yang dirasakan oleh konsumen. Sementara itu, untuk pelaku bisnis skala menengah, angka kerugiannya bisa mencapai Rp 11 miliar. Selain itu, serangan siber juga menyebabkan hilangnya pekerjaan dan fungsi dari sebuah perusahaan.

Meski serangan siber terus menjadi teror. Tidak sedikit perusahaan yang tidak sadar bahwa sebenarnya perusahaan mereka sedang mengalami teror. Hal ini disebabkan mereka belum memiliki rangkaian fungsi yang bisa mendeteksi serangan tersebut.

Bahkan tiga dari lima perusahaan di Asia Pasifik, menunda transformasi digital mereka akibat ketakutan akan serangan siber. Padahal menunda transformasi tersebut tidak hanya membatasi mereka dalam menangkal serangan siber. Tapi, kemampuan adaptasi terhadap teknologi seperti AI, cloud, dan IoT. Padahal teknologi tersebut bisa meningkatkan produktivitas dan membuka layanan bisnis baru.

“Frekuensi serangan siber yang menyerang perusahaan terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Yang perlu digarisbawahi adalah kebutuhan melindungi volume data yang dimiliki,” imbuh Kenny Yeo, Industry Principal, Cyber Security, Frost & Sullivan.

Ia menambahkan dengan mengintegrasikan keamanan ke dalam setiap proses digital dan perangkat fisik, perusahaan tidak hanya dapat mengurangi hilangnya kekayaan intelektual (IP) dan data pelanggan tetapi juga meminimalkan downtime serta biaya perbaikan akibat serangan siber.

Bagi beberapa perusahaan yang sudah mengalami dan menangkal serangan siber, kasus data exfiltration, ransomware, dan remote code execution menjadi perhatian utama. Karena ancaman yang dihasilkan memberikan kerugian besar serta waktu pemulihan yang lama.

Editor: Sigit Kurniawan

Related