Savills: Tren Permintaan Rukan Modern Meningkat

marketeers article
Young businesswoman drawing business property chart with arrow and house picture on the blackboard

Belakangan ini, muncul fenomena baru dalam properti perkantoran di kawasan Jakarta dan sekitarnya, yakni dengan bermunculannya konsep modern rukan. Padalah, beberapa tahun lalu, para pengembang cenderung membangun gedung perkantoran strate title, baik di kawasan CBD dan non-CBD.  Ada beberapa contoh modern rukan, seperti Landmark Pluit, Altira Business Park di Pluit, dan Foresta Business Loft di BSD, lainnya.

Menurut riset Savills Indonesia, pertumbuhan rukan modern ini cukup signifikan dalam beberapa tahun ini. Setidaknya, ada 500 ribu meter persegi pasokan modern rukan sejak tahun 2015. Sedangkan untuk strata title office hanya ada 1.050.000 meter persegi sejak tahun 1995.

Kenapa konsep modern rukan ini lebih terbilang lebih berkembang dibanding strata office di kawasan non-CBD? Sebelumnya, perlu diketahui tentang rukan atau ruko yang mengalami evolusi. Konsep ruko sebenarnya sudah ada sejak tahun 1900-an dan berkembang di daerah-daerah pecinan. Kemudian, berkembang di tahun 1980an ke kawasan Mangga Dua.

Konsep rukan ini berkembang pesat, baik dalam jumlah dan desain pada tahun 2000-an. Terutama, di kawasan Kelapa Gading, Pantai Indah Kapuk, Sunter, dan lainnyaa. “Karena jumlah komplek rukan yang begitu banyak, kawasan ini sering disebut Kota Sejuta Ruko,” tambah Anton Sitorus, Head of Research & Consultancy.

 

Ia melanjutkan, sejak tiga tahun lalu atau 2015, mulai bermunculan rukan yang lebih modern. Ciri-cirinya, secara arsitektur memiliki gaya modern. Memiliki fasilitas layaknya perkantoran, seperti lift hingga parkir basement.

Menurut Anton, salah satu faktor modern rukan menarik karena status kepemilikan, yang bisa SHM atau HGB, tapi kebanyakan SHM. Status kepemilikan ini cenderung lebih dipilih para pengusaha-pengusaha di sektor trading, ritel, manufaktur, FMCG, dan perbankan. “Status kepemilikan ini menjadi aset bagi para pengusaha,” tambah Anton.

Para pemilik bisnis ini rata-rata adalah orang yang memang dari dulu terbiasa dengan ruko. Sebab, berkantor di ruko tidak membuat repot. Datang pagi, parkir mobil dan langsung masuk kantor. Dan, sekarang ini kebanyakan bisnis ini sudah mulai melibatkan generasi berikutnya.   “Nah, generasi berikutnya ini yang mungkin ingin tampil modern,” jelasnya.

    Related