Sejak Pandemi, Permintaan Kemasan Naik 30%

marketeers article
Eco friendly tableware and paper bag on grey table, close up

Dampak dari pandemi COVID-19 yang melanda sejak satu setengah tahun lalu begitu besar. Tidak hanya dari sisi sosial dan ekonomi secara makro, namun juga turunan-turunannya.

Namun, meskipun barbagai  industri yang mengalami penurunan, ada industri yang justru mencatat pertumbuhan akibat pandemi. Salah satunya adalah industri kemasan (packaging). Tren konsumsi yang berubah berhasil mengubah ekspektasi konsumen terhadap produk yang kemudian mendorong transformasi pada pengemasan barang.

Arief Santoso, Director of Sales and R&D PT Prima Makmur Rotokemindo mengungkapkan pada tahun 2020 perusahaanya melihat peningkatan permintaan pemesanan kemasan mencapai 15-30%. Peningkatan terbesar datang industri food and beverage (F&B).

“Pandemi membuat konsumen semakin memperhatikan kebersihan makanan dan minuman yang dibelinya. Kami mengalami peningkatan permintaan yang besar untuk kategori produk snacks. Kemasan makanan take away juga meningkat drastis dengan naiknya tren pesan-antar,” papar Arief, Selasa (15/06/2021).

Seiring dengan peningkatan tersebut, Arief juga melihat tiga tren packaging yang terbentuk. Di antaranya, orientasi kemasan yag nyaman dan bersih, bisa digunakan kembali, dan bisa di daur ulang.

Selama pandemi, kesadaran untuk bersih bukan satu-satunya yang meningkat. Konsumen yang tengah dilanda kekhawatiran ternyata tetap berpikir jangka panjang mengenai apa yang mereka konsumsi. Di satu sisi, mereka membutuhkan produk untuk di konsumsi, namun di sisi lain kepedulian terhadap lingkungan yang tengah dibangun juga tidak hilang ditelan pandemi.

Sepanjang tahun 2020, konsumen akhirnya cenderung memilih kemasan yang bisa digunakan kembali atau bisa di daur ulang. Arief mengatakan sebelumnya permintaan kemasan ramah lingkungan di perusahaannya hanya mencapai 4% dari total produksi. Kini, angka itu naik jadi 11%.

“Meskipun begitu, angka ini tentu masih sangat kecil karena masih banyak juga konsumen yang tidak rela membayar lebih untuk kemasan ramah lingkungan. Namun peningkatan ini bisa dilihat sebagai perkembangan baik dan akan menjadi tren ke depannya,” tutup Arief.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related