Sejauh Mana Langkah Jawa Barat Wujudkan Diri Jadi Provinsi Digital?

marketeers article
20984342 phone with model city in hands

Mewujudkan mimpi menjadi Digital Province, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat kian agresif menyentuh setiap kota dan kabupaten naungannya untuk terkoneksi dengan internet. Sejumlah fasilitas layanan publik berbasis teknologi tengah dibangun secara terintegrasi demi mewujudkan cita-cita Jawa Barat menjadi Digital Province dalam lima tahun ke depan.

Terinspirasi dari Inggris yang memiliki Government Digital Service, Singapura dengan CODEX (Core Operations Development Environment and eXchange, dan Amerika Serikat dengan USDS (United States Digital Service), Jawa Barat kemudian membentuk Tim Jabar Digital Service untuk mewujudkan diri menjadi Digital Province dan mampu bersanding dengan deretan negara tersebut.

Tak hanya mengandalkan dana APBD, Pemprov Jawa Barat juga menggunakan dana dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk penggunaan VSAT. Tak hanya itu, bantuan pembiayaan atau investasi juga datang dari komunitas dan sejumlah startup.

Langkah awal dimulai Pemprov Jawa Barat dengan menghadirkan command center berbasis teknologi informasi komunikasi.

“Command Center merupakan upaya untuk menyatukan data sehingga pemerintah dapat merencanakan taktis dengan lebih baik. Sejauh ini, sudah ada empat daerah yang dilengkapi dengan Command Center, meliputi Indramayu, Cirebon, Garut, dan Pangandaran,” ungkap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat Setiaji kepada Marketeers.

Adapun sejumlah aplikasi yang terintegrasi dan dapat diakses melalui Command Center, antara lain meliputi, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Online, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD), Atisisbada, e-Money, e-Sakip, Sidadali, dan berbagai aplikasi lain.

Digitalisasi seluruh wilayah di dalam provinsi Jawa Barat diharapkan dapat menghilangkan sekat dan jarak bagi masyarakat, termasuk untuk menyampaikan partisipasi atau melaporkan aduan mereka kepada Pemprov Jawa Barat.

Namun, sebagai provinsi dengan wilayah terluas di Indonesia, menjamah seluruh wilayah yang ada di Jawa Barat agar terkoneksi internet tentu bukan hal mudah. Untuk itu, pembangunan VSAT menjadi hal yang tengah diupayakan Pemprov Jawa Barat untuk dipacu saat ini.

“Hingga saat ini jaringan di beberapa wilayah belum bisa mendapatkan sinyal karena kendala wilayah pegunungan. Jadi sulit untuk menggunakan fiber optik. Dengan menggunakan VSAT wilayah tersebut akan langsung disambungkan dengan satelit. Tahun ini 600 desa diharapkan dapat terhubung dengan internet,” jelas Setiaji.

Upaya Jawa Barat untuk menjadi digital province juga terbuka melalui kerjasama yang dilakukan bersama pihak swasta. Salah satu pemain bisnis yang telah bermitra dengan Pemprov Jawa Barat dalam kaitannya dengan upaya perwujudan digital province adalah Bukalapak. Kerjasama Pemprov Jawa Barat dengan Bukalapak dikatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merupakan bentuk implementasi Birokrasi 3.0 (dynamic government).

“Dengan dynamic government ini, siapapun bisa seolah-olah dapat menjadi pemerintah, misalnya untuk urusan pajak bisa melalui Bukalapak, sehingga kita bisa lebih hemat. Selama kepentingannya untuk Jawa Barat, silahkan gunakan saya untuk mempopulerkan mitra kami (dalam hal ini Bukalapak) dan in return Bukalapak menyelesaikan masalah-masalah kami,” imbuh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Related