Semester I, Danamon Membukukan Pertumbuhan Laba Bersih 18%

marketeers article

Pada semester pertama tahun ini, Danamon membukukan pertumbuhan laba bersih setelah pajak (NPAT). Laba bersih bank ini tumbuh 18%,  sebesar Rp 2 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, laba operasional juga tumbuh 22% menjadi Rp 2,9 triliun.

Pertumbuhan ini berkat penurunan biaya kredit dan efisiensi pengelolaan operasional. Peningkatan kualitas aset juga tercermin dari penurunan total kredit bermasalah (nonperforming loans) sebesar 4% dibandingkan setahun sebelumnya.

“Kami terus meningkatkan kualitas produk dan layanan Danamon untuk melayani nasabah lebih baik. Pada semester pertama tahun ini, Danamon memperluas layanan digital dengan peluncuran D-Connect, yang memberikan solusi terintegrasi untuk perbankan online dan mobile bagi segmen usaha,” kata Vera Eve Lim, Chief Financial Officer dan Direktur Danamon.

Portofolio kredit Danamon pun terus bergeser menuju segmen non-mass market. Danamon membukukan pertumbuhan pada segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Enterprise dan Mortgage. Kredit pada segmen UKM tumbuh 9% menjadi Rp 26,7 triliun. Portofolio Enterprise, terdiri dari perbankan korporasi, komersial dan institusi keuangan, tumbuh 6% menjadi Rp 37,1 triliun. Sementara, kredit Mortgage tumbuh 25% menjadi Rp 4,9 triliun.

Di luar perbankan mikro, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 4% menjadi Rp 119,8 triliun pada akhir semester pertama tahun 2017 dibandingkan setahun sebelumnya. Di tengah lemahnya industri otomotif, pembiayaan baru Adira Finance tumbuh 5% dibandingkan setahun sebelumnya didorong oleh segmen kendaraan roda dua dan empat.

Pembiayaan Adira Finance pada akhir semester pertama 2017 sebesar Rp 44,6 triliun. Kredit kepada segmen mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) turun 32% menjadi Rp 8,5 triliun karena kompetisi dan permintaan yang menurun.

    Related