Seminggu Hadir, HOOQ Ingin Gandeng 55,5 Juta Pelanggan Tri

marketeers article
Baru seminggu resmi hadir di Indonesia, layanan video-on-demand asal Singapura yang dimiliki SingTel, HOOQ, sudah cepat menggandeng kemitraan. Kali ini, HOOQ mengumumkan kemitraannya dengan salah satu operator telko Indonesia, yaitu Hutchison 3 Indonesia (Tri).
 
Lewat kemitraan itu, HOOQ bisa menggaet 55,5 juta pelanggan Tri untuk dapat menikmati layanan film di HOOQ dengan berlanggan seharga Rp49.500 per bulan, tanpa perlu kartu kredit.
 
Perjanjian berlangganan antara HOOQ dan Tri ini tersedia untuk semua pelanggan seluler prabayar per akhir April. 
 
Chief Sales Marketing Officer Tri Dolly Susanto mengatakan, Tri antusias bermitra dengan HOOQ yang memberikan pelanggan akses mobile untuk film-film Indonesia dan Asia. 
 
“Kami optimistis bahwa layanan video on-demand ini akan memperoleh respons positif dari pelanggan kami. Sebab, 80% dari pelanggan kami adalah pengguna data pada smartphone dan perangkat mobile lainnya,” katanya.
 
Peter Bithos, CEO HOOQ menambahkan, Indonesia senantiasa berada di garis depan revolusi digital di Asia. Mendorong pelanggan agar dapat menggunakan layanan besar seperti HOOQ merupakan inti dari tren tersebut. 
 
“Kemitraan HOOQ dan Tri ini memungkinkan jutaan orang Indonesia mendapatkan akses ke layanan hiburan terbesar di Asia melalui HOOQ,” tuturnya.
 
Kemitraan HOOQ dengan telko dinilai langkah untuk meningkatkan penetrasi aplikasi itu di masyarakat. Apalagi, penetrasi kartu kredit masih sangat kecil, hal itu biasanya menjadi kendala masyarakat untuk menikmati layanan on demand.
 
“Kami dekati telko dulu agar konsumen bisa berlanggana  HOOQ dengan cara potong pulsa,” terang Guntur Siboro, Country Head HOOQ Indonesia.
 
Perusahaan start-up antara Singtel, Sony Pictures Television dan Warner Bros ini mengaku telah mengantongi 35.000 jam siar film dan series, baik lokal, Hollywood, Asia, maupun Bollywood. Ke depan, jumlahnya akan diperbanyak seiring permintaan.
 
“Biaya terbesar terletak di pembelia konten-konten itu, menghabiskan sekitar 80% dari total investasi,” ungkap Guntur Siboro kepada Marketeers saat peluncuran HOOQ di Jakarta, minggu lalu.  
 
Editor: Sigit Kurniawan

Related