Seorang PR Jangan Tabu Minta Maaf

marketeers article

Apa definisi krisis? Krisis tidak hanya terjadi kepada seseorang maupun negara, merek, perusahaan, tetapi institusi pun bisa mengalami krisis. PSSI salah satunya. Betapa tidak, kompetisi sepakbola yang sudah dimulai justru berhenti karena berbagai masalah, baik internal maupun eksternal. Bagaimana krisis ini bisa memiliki pandangan positif kepada publik walau belum selesai, itu yang terpenting.

“Bagi saya krisis terjadi ketika ada resistensi dalam sebuah entitas terhadap sebuah kebijakan. Ada pertentangan. Di PSSI, induk organisasi sepakbola sedang terjadi saat ini,” ujar Gatot Dewa Broto Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora di ajang Jakarta Marketing Week 2015, Mal Kota Kasablanka, Senin (11/5/2015). Selain PSSI, pihak bertentangan pun sama-sama menggunakan media karena media ini sangat berperan dalam membangun persepsi di masyarakat.

Bagi Gatot, krisis harus dihadapi dengan tenang. Apalagi jika berhadapan dengan media. Ketika dihubungi wartawan, sambung Gatot, jawablah. Dan, yang paling penting menurut Gatot jangan berbohong dan mengatakan yang sebenarnya.

“Jangan lupa jika memang salah atau tidak mampu, katakanlah maaf. Itu akan lebih dihargai. Ketika kami tidak mampu mencapai target Asian Games 2014 lalu, pada saat konferensi pers datang, saya memulai dengan kata maaf karena kontingen kita tidak mampu mencapai apa yang diharapkan bangsa. Wartawan saat itu sudah siap mencerca. Tapi, karena sudah minta maaf duluan, teman-teman wartawan jadi lebih respek dan mengerti,” kisah Gatot.

Bagi Gatot, baik ketika sedang krisis atau tidak, seorang juru bicara atau public relation (PR) tidak boleh menghindar. Jangan hanya mau dihubungi atau mengundang wartawan ketika ada berita baik, ketika sedang dihujam berita negatif pun harus selalu ada dan bisa dihubungi kapan saja. Yang jelas ketika dihubungi jangan sekali-sekali berbohong. Sekalinya berbohong media dan publik tidak akan respek serta tidak akan dipercaya lagi jika mengeluarkan sebuah pernyataan.

Satu poin lagi yang penting dari Gatot, jangan membuang waktu ketika ada berita buruk terjadi. Hadapi dan komunikasikan saat itu juga serta jangan membuang atau mengulur waktu. “Ketika ada berita negatif menerpa PSSI, saya langsung buat siaran pers dari Australia. Di sana jam dua pagi, sementara di Jakarta jam sebelas pagi. Mengapa? Pernyataan cepat kita itu penting agar isu yang bergulir tidak semakin liar. Semakin liar isu atau berita tidak benar akan semakin menyulitkan untuk dikomunikasikan dan dihadapi,” tutup Gatot.

Related