Setelah Diakuisisi Grab, Seperti Apa Nasib Bisnis Uber?

marketeers article

Operasional bisnis Uber di Asia Tenggara resmi diambil alih oleh Grab. Dengan hal ini, Grab akan mengambil alih operasional dan aset-aset Uber di Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Dengan akuisisi ini, akan seperti apa integrasi bisnis Uber dan Grab tersebut? Pada proses awal, Grab dan Uber akan bekerja sama melakukan migrasi mitra pengemudi dan penumpang Uber serta pelanggan, rekanan merchant, maupun rekanan pengantaran Uber Eats ke platform Grab.

Aplikasi Uber akan tetap beroperasi selama dua minggu ke depan untuk memastikan stabilitas para mitra Uber yang mana mitra pengemudi dapat memperoleh informasi lebih lanjut mengenai persyaratan pendaftaran mitra Grab secara online. Layanan Uber Eats yang berada di beberapa negara akan tetap beroperasi hingga akhir Mei tahun ini. Setelahnya, rekanan pengantaran dan restoran Uber akan pindah ke platform GrabFood.

Grab akan mengembangkan bisnis GrabFood yang telah dimilikinya di Indonesia, Thailand, Singapura, dan Malaysia kemudian menyusul integrasi dari bisnis Uber Eats. GrabFood akan tersedia di seluruh negara-negara besar Asia Tenggara pada semester pertama tahun ini.

Untuk sektor transportasi, Grab akan mengembangkan layanan transportasi utamanya yang mencakup layanan-layanan transportasi yang memberikan solusi-solusi mobilitas baru, bekerja sama dengan berbagai penyedia layanan transportasi dan produsen kendaraan. Grab juga akan berkolaborasi dengan pemerintah dan operator transportasi publik untuk menghubungkan layanan transportasi publik dan menciptakan pengalaman komuter multimoda yang terintegrasi.

Salah satu contohnya adalah dengan layanan GrabCycle yang baru-baru ini diluncurkan untuk layanan berbagi sepeda dan perangkat mobilitas pribadi, serta GrabShuttle Plus untuk sejumlah rute bus on-demand merupakan pilot project dari visi tersebut.

Untul layanan pembayaran dan keuangan, Grab akan terus meningkatkan dan mengembangkan rangkaian layanan yang tercakup dalam Grab Financial, seperti pembayaran mobile, micro-financing, asuransi, dan layanan keuangan lainnya bagi jutaan konsumen yang memiliki akses terbatas terhadap layanan perbankan, micro-entrepreneur, dan usaha modal kecil di kawasan Asia Tenggara. GrabPay sebagai dompet mobile akan tersedia di seluruh negara besar Asia Tengara pada penghujung tahun 2018.

Sebagai bagian dari akusisi, Uber akan memiliki 27.5% saham di Grab dan Dara Khosrowshahi selaku CEO Uber akan bergabung dengan dewan direksi Grab.

“Akusisi yang diumumkan hari ini menjadi tonggak dari dimulainya era baru. Penggabungan bisnis ini melahirkan pemimpin dalam platform dan efisiensi biaya di kawasan Asia Tenggara,” ujar Anthony Tan, Group CEO and Co-founder Grab.

Anthony meyakini bersama Uber, Grab berada di posisi yang semakin tepat untuk memenuhi komitmennya memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Ia menegaskan, kepercayaan konsumen terhadap Grab mendorong untuk terus maju sebagai sebuah brand dalam meningkatkan kehidupan masyarakat melalui layanan pengantaran makanan, pembayaran dan keuangan.

Editor: Sigit Kurniawan

Related