Sepuluh Langkah Prioritas Hadapi Industri 4.0

marketeers article

Industri 4.0 mau tak mau harus diadopsi guna melaju mengikuti perkembangan industri dunia. Untuk menghadapi hal ini, setiap negara memiliki kebijakan mereka tersendiri. Di Indonesia, Kementerian Perindustrian merilis setidaknya ada Sepuluh langkah prioritas nasional yang harus diimplementasikan, apa saja?

1.Perbaikan Alur Aliran Barang dan Material

Upaya perbaikan alur aliran barang dan mineral diyakini Kemenpar akan memperkuat produksi lokal pada sektor hulu dan menengah melalui peningkatan kapasitas dan percepatan adopsi teknologi.

“Kami menyusun strategi sumber material secara nasional, yang diharapkan dapat mengurangi impor bahan baku maupun komponen dan memacu sumber daya alam kita agar bernilai tambah tinggi,” jelas Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis (26/04/2018).

2. Redesain Zona Industri

Dari beberapa zona industri yang telah dibangun di penjuru negeri, Indonesia akan mengop­timalkan kebijakan zona-zona industri tersebut dengan menyelaraskan peta jalan sektor-sektor industri yang menjadi fokus dalam Making Indonesia 4.0. “Jadi, kami lihat secara geografis, kemudian dari aspek transportasi, infrastruktur, dan lainnya sehingga kompre­hensif antar lintas sektor,” ujar Airlangga.

3.Mengakomodasi Standar Keberlanjutan

Indonesia melihat tantangan keberlanjutan sebagai peluang untuk membangun kemampuan industri nasional, seperti yang berbasis teknologi bersih, tenaga listrik, biokimia, dan energi terbarukan. “Oleh karenanya, Indonesia akan berusaha memenuhi persyaratan keberlanjutan itu di masa mendatang, dengan mengidenti­fikasi aplikasi teknologi dan peluang pertumbuhan ramah lingkungan, serta mempromosikan lingkungan yang kondusif,” papar Menperin.

4. Pemberdayaan Usaha Mikro

Hampir 70% pelaku usaha Indonesia berada di sektor UMKM. “Pemerintah berkomitmen untuk mendukung pelaku usaha UMKM dengan membangun platform e-commerce, yang juga bisa dimanfaatkan petani dan pengrajin. Kami juga akan membangun sentra-sentra teknologi dalam rangka meningkatkan akses UMKM terhadap akuisisi teknologi dan memberikan dukungan mentoring untuk mendorong inovasi,” ujar Airlangga.

5. Pembangunan Infrastruktur Digital Nasional

Indonesia akan melakukan percepatan pembangunan infrastruktur digital, termasuk internet dengan kecepatan tinggi dan meningkatkan kemampuan digital melalui kerja sama antara pemerintah dengan publik dan swasta untuk dapat berinvestasi di teknologi digital seperti cloud, data center, security management dan infrastruktur broadband,” sebut Menperin.

6. Tarik Minat Investor Asing

Menarik minat investasi asing dapat mendorong transfer teknologi ke perusahaan lokal. “Untuk mening­katkan investasi, Indonesia akan secara aktif melibatkan perusahaan manufaktur global, memilih 100 perusahaan manufaktur teratas dunia sebagai kandidat utama dan menawarkan insentif yang menarik, dan berdialog dengan pemerintah asing untuk kolaborasi tingkat nasional,” paparnya.

7. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Airlangga mengatakan SDM merupakan hal penting guna mencapai kesuksesan pelaksanaan Making Indonesia 4.0. “Indonesia berencana untuk merombak kurikulum pendidikan dengan lebih menekankan pada Science, Technology, Engineering, the Arts, dan Mathematics (STEAM), serta meningkatkan kualitas sekolah kejuruan,” ujarnya.

8. Pembangunan Ekosistem Inovasi

Pemerintah dikatakan Airlangga segera mengembangkan cetak biru pusat inovasi nasional, mempersiapkan percontohan pusat inovasi dan mengoptimalkan regulasi terkait, termasuk di antaranya yaitu perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan insentif fiskal untuk mempercepat kolaborasi lintas sektor diantara pelaku usaha swasta atau BUMN dengan universitas.

9. Insentif untuk Investasi Teknologi

Desain ulang rencana insentif adopsi teknologi, seperti subsidi, potongan pajak perusahaan, dan pengecualian bea pajak impor bagi perusahaan yang berkomitmen untuk menerapkan teknologi industri 4.0 merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan. Selain itu, Indonesia akan meluncurkan dana investasi negara untuk dukungan pendanaan tambahan bagi kegiatan investasi dan inovasi di bidang teknologi canggih.

10. Harmonisasi Aturan dan Kebijakan

Harmonisasi aturan dan kebijakan merupakan langkah yang dapat mendukung daya saing industri dan memastikan koordinasi pembuat kebijakan yang erat antara kementerian dan lembaga terkait dengan pemerintah daerah. Cara ini diyakini Airlangga sangat berperan dalam menjaga perindustrian melaju dengan tepat di era industri 4.0.

Editor: Sigit Kurniawan

Related