Sequis Life Dorong Kaum Difabel Berwirausaha

marketeers article

Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan pilar penggerak ekonomi yang telah terbukti mampu bertahan pada saat Indonesia mengalami krisis dan di tengah ekonomi global yang lesu. UKM menjadi pilihan yang sangat menarik untuk menggiatkan perekonomian nasional. PT A. J. Sequis Life melalui program From Disable To The Able mengajak penerima kaki palsu untuk mengembangkan diri dengan membuka usaha.

“Ada kesempatan besar bagi mereka untuk keluar dari zona yang telah terbentuk selama mengalami cacat kaki dan UKM dapat menjadi pilihan untuk meningkatkan taraf hidup mereka,” ujar Santih Gunawan, Deputy General Manager and Head of Police Owner Service  PT. A.J. Sequis Life di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sequis mendorong mereka untuk memanfaatkan media sosial. Dalam hal ini, Sequis telah seminar bertajuk Penggunaan Media Sosial untuk Usaha Kecil dan Menengah di Jakarta, Rabu (2/12/2015). Dalam seminar tersebut, peserta penerima kaki palsu diajarkan memanfaatkan media untuk awareness, promotion, sales, monitoring brand dan kompetitior, tools untuk customer care, media membangun community, dan alat social movement.

Dalam acara seminar tersebut, Ainun Chonsum dari Akademi Berbagi berkesempatan menjadi pembicara. Menurutnya, berkecimpung dimedia sosial harus mempersiapkan strategi yang meliputi riset di dunia maya, penentuan target audience, memilih channel, dan sejumlah biayayang harus dipersiapkan.

Selain itu, Ainun menyarankan agar para peserta yang akan terjun ke media sosial harus memperhatikan etika untuk berpromosi online. Etika tersebut antara lain tidak boleh spamming, tidak tag sembarang orang tanpa permisi, tidak mengandung SARA, maupun mendiskreditkan produk tertentu.

“Media sosial menjadi medium yang mengubah perilaku manusia secara signifikan dan menjadi arena bersosialisasi tanpa batas. Media sosial seperti pasar, semua serba terbuka dan dapat mengakses. Ada penjual, pembeli, orang asing, penjahat, dan orang baik sehingga perlu memperhatikan privacy. Untuk itu, perlu adanya aturan bersama, ada batasan, ada kesepakatan, dan perlu mengatur setting di akun media sosial,” pungkas Ainun.

Editor: Sigit Kurniawan 

Related