Sequoia Siapkan Dana Kelolaan Khusus Untuk Startup Asia Tenggara

marketeers article
Sequoia Southeast Asia kucurkan dana kelolaan khusus Asia Tenggara sebesar US$ 850 juta (Sumber Gambar: Sequoia Southeast Asia )

Sequoia Southeast Asia resmi mengumumkan jumlah dana kelolaan khusus untuk kawasan Asia Tenggara senilai US$ 850 juta. Kucuran dana kelolaan perdana berkisar Rp 12,5 triliun ini menunjukkan peningkatan komitmen Sequoia terhadap kawasan Asia Tenggara.

Dalam siaran tertulis Sequoia, Managing Director Sequoia Southeast Asia Abheek Anand mengatakan bahwa dengan pendanaan baru ini, Sequoia akan semakin giat memberikan suntikan untuk startup potensial di berbagai tahapan. Tahapan ini mulai dari tahap awal Seri A sampai dengan tahap pertumbuhan dari kawasan Asia Tenggara. Sequoia juga telah menetapkan Indonesia sebagai salah satu negara prioritas untuk distribusi dana kelolaan khusus ini.

“Dengan dana kelolaan khusus sejumlah US$ 850 juta, kami akan terus berupaya menjalin kemitraan dengan generasi founder startup berikutnya. Upaya ini sebagai wujud misi kami untuk membangun banyak startup yang tangguh dari kawasan ini,” ungkap Abheek.

Untuk bermitra dengan para founder dari Asia Tenggara, Sequoia akan membawa tim spesialis portfolio besar mereka. Sequoia juga akan terus memberikan dukungan pada perusahaan rintisan tahap awal dan para founder perempuan melalui program-program, seperti yang dialami oleh Surge dan Spark.

Selain itu, Sequoia juga akan menggandakan berbagai inisiatif untuk membangun kolaborasi dengan para founder, pemerintah, rekan investor, dan mitra dalam ekosistemnya untuk membantu kawasan Asia Tenggara menjadi lebih besar dan berkelanjutan.

Lebih dari 10 tahun terakhir, perusahaan pemodal ventura ini telah berinvestasi ke beberapa startup Indonesia seperti Gojek, Tokopedia, Kopi Kenangan, Bibit, Lummo, dan lainnya. Tahun ini menandakan hari jadi ke-50 Sequoia Capital yang sekaligus menjadi tahun kesepuluh keberadaannya di Asia Tenggara.

Sequoia Southeast Asia sangat antusias dengan masa depan ekonomi digital Asia Tenggara dan berharap dapat terus menjalin kemitraan dengan lebih banyak founder yang akan berkembang di pasar Asia Tenggara.

“Seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital, kami melihat akan terjadi lledakan jumlah founder yang dapat membangun generasi perusahaan legendaris berikutnya. ​​Kami berharap dapat bermitra secara langsung dengan mereka mulai dari tahap pencetusan ide hingga melantai ke bursa dan seterusnya. Kami juga berharap dapat berkontribusi melalui pengalaman investasi global kami untuk masa depan ekonomi digital Indonesia,” pungkas Abheek.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related