Setelah Diakuisisi, Tiket.com Menjadi Stronger Than Before

marketeers article

Pertengahan tahun 2017 lalu, salah satu platform online travel agent (OTA) terbesar di Indonesia, Tiket.com resmi diakuisisi secara menyeluruh oleh GDP Venture melalui salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia, Blibli.com. Lalu, setelah akuisisi, apa kabar dengan Tiket.com?

“Tahun ini Tiket.com memasuki usia 7 tahun. Saat ini, kami stronger than before,” ujar Gaery Undarsa selaku Chief Marketing Officer Tiket.com di Jakarta, Senin (26/2/2018).

Setelah diakuisisi, kini posisi CEO dari Tiket.com dipegang oleh George Hendrata. Meskipun tapuk kepemimpinan berganti, namun beberapa nama-nama lama yang membangun Tiket.com masih memegang peranan dan kendali terkait dengan arah bisnis dari Tiket.com. “Para founder dari Tiket.com masih di sini dan memegang peranan,” kata Gaery.

Semenjak akuisisi, Gaery menjelaskan bahwa target dari Tiket.com adalah pertumbuhan revenue. Ia mengingatkan bahwa selama beroperasi, Tiket.com selalu menjadi pionir dalam inovasi produk di sektor OTA. Ia memberi contoh seperti layanan pesan tiket kereta api dan penyewaan mobil untuk berwisata.

Gaery mengingat masa-masa ketika Tiket.com sedang dekat-dekatnya pedekate dengan PT KAI yang kala itu masih dipegang oleh Ignasius Jonan, untuk membuka layanan membeli tiket kereta api secara online. Kala itu, Jonan menanyakan mau seperti apa arah PT KAI ke depannya? Dan, Tiket.com memberikan contoh benchmark ke India, yang moda transportasi kereta api menjadi salah satu moda transportasi utama.

“Dulu ketika kami launching pesan tiket kereta api secara online berbarengan dengan momentum mudik dan bertarung bersama para calo. Bisnis kami dari PT KAI itu sangat signifikan,” jelasnya. Selain kereta api dan penyewaan mobil, saat ini Tiket.com juga sudah masuk ke dalam layanan pembelian tiket atraksi wisata dan konser.

“Semenjak diakuisisi transaksi perhari kami lebih dari 20 ribu. Tahun lalu, cuman di kisaran 10 ribu dan 15 ribu,” imbuh Gaery.

Saat ini, pertumbuhan penjualan akomidasi hotel melalui Tiket.com juga sudah tumbuh sebesar 2,5 kali lipat. Sementara untuk aplikasi Tiket.com saat ini sudah diunduh enam juta kali. Padahal, di tahun 2017 lalu angka unduh baru mencapai 3 juta, menurut Gaery pertumbuhan angka unduh ini hanya dicapai dalam waktu empat bulan terakhir. Transaksi terbanyak dikontribusikan dari layanan mobile apps. Tiket.com melihat bahwa saat ini orang suka melakukan transaksi melalui mobile apps karena lebih cepat, ringkas, dan tampilannya yang menarik.

“Apa yang kami lakukan tidak sekadar perubahan logo. Kami ingin membuat journey yang tidak sekadar beli tiket, tapi kami ingin selalu membuat konsumen happy ketika berpergian,” pungkas Gaery.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related