Setelah Lulus Kuliah, Kerja atau Buka Usaha?

marketeers article
Ke Mana Setelah Lulus Kuliah

Mau ke mana setelah lulus kuliah, jadi entrepreneur atau kerja kantoran? Pertanyaan tersebut menjadi tema utama Campus Marketeers Club yang digelar kedua kalinya di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada Selasa, 27 September 2017. Acara yang didukung juga oleh Hyku ini dihadiri puluhan mahasiswa yang antusias mencari tahu, akan menjadi apa dan seperti apa masa depan mereka setelah wisuda.

Saat ditanya, mau menjadi apa, apakah menjadi pengusaha, atau pekerja kantoran. Mereka justru terbagi menjadi tiga golongan. Golongan pertama, yang mantap ingin mendapatkan pekerjaan impian. Golongan kedua, yang agak ragu mengangkat tangan menjadi pengusaha. Dan sisanya, tidak angkat tangan sama sekali. Di kondisi ini, mereka masih bingung dan galau, akan menjadi apa dan apa yang mereka inginkan setelah ijazah sarjana berhasil mereka terima.

Menurut Satya Sultanudin, Campus and Institution Event Executive JobStreet, telah terjadi pergeseran perilaku pencari kerja, terutama fresh graduate. Mereka semakin ogah untuk bekerja di bawah tekanan, apa lagi harus bekerja di kantor nine-to-five. “Para HRD pun mengeluhkan hal ini. Sudah susah dalam seleksi, setelah diterima, ternyata justru tidak tahan lama, alias cepat resign dengan berbagai alasan,” katanya.

Ia mengatakan, bagi fresh graduate, mencari pekerjaan tak ubahnya mencari pasangan. Alias gampang-gampang susah. Satya menekankan, para fresh graduate haruslah ‘memantaskan diri’ sebelum melamar pekerjaan idaman.

Ada tiga hal mendasar yang harus dipersiapkan mahasiswa agar bisa mendapatkan pekerjaan idaman. Pertama, menemukan potensi diri, kedua membuat CV yang baik dan benar, dan ketiga mencari pekerjaan yang diinginkan.

Satya mengimbau, jangan asal melamar pekerjaan, sesuaikan dengan potensi yang Anda miliki. Ia juga mengatakan, tak penting nilai tinggi, yang dicari perusahaan saat ini adalah orang yang aktif mengikuti kegiatan organisasi saat di perkuliahan.

Kerja Dulu Baru Usaha

CEO Vestifarm Dharma Anjarrahman juga hadir dalam CMC kali ini. Berbeda dari Satya, Dharma mewakili dari sektor entrepreneur. Sekilas mengenai Vestifarm yang sekaligus jadi pemenang ajang NextDev 2016. Vestifarm adalah platform online investasi berbasis peternakan dengan konsep bagi hasil yang bertujuan utnuk memakmurkan peternak-peternak sapi yang ada di daerah-daerah terpencil yang kesulitan mendapatkan modal untuk membeli hewan ternak.

Setahun bisnisnya, Vestifarm menghasilkan prestasi yang cukup gemilang, tak kurang dari 600 investor telah menanamkan modalnya di sini dan berhasil menggerakkan kembali perekonomian peternak sapi di daerah-daerah.

Pemuda 24 tahun ini juga pernah mengalami kegalauan saat lulus kuliah. Saat itu, ia bertanya, “setelah wisuda, mau jadi apa?”. Sebelum menjadi CEO Vestifarm, seperti orang lain, Dharma juga harus menjalani dunia kerja kurang lebih satu setengah tahun.

Satu hal yang ia pegang sebelum akhirnya menemukan Vestifarm, yaitu “Life is Choice”, setiap detik kehidupan adalah pilihan sekeciil apapun itu. Saat Anda memutuskan memilih satu pilihan, berarti akan ada pilihan lain yang terbuang. Pilihlah sesuai dengan kemampuan dan juga keinginan.

“Saya termasuk beruntung karena diizinkan menjajal dunia kerja meski dalam waktu singkat. Pasalnya,  struggling-nya akan lebih berat bila Anda langsung terjun ke dunia usaha seusai kuliah. Karena semua hal harus Anda pelajari dari awal yang seharusnya bisa didapat di dunia kerja, salah satu contohnya adalah sistem kerja perusahaan,” jelasnya.

Jika ada yang bertanya, bagaimana Dharma bisa membuat sebuah perusahaan investasi berskala cukup besar di usia yang masih muda? Ia menjawab “Because I choose it”. Ia memilih mengorbankan nilai saat kuliah untuk berorganisasi dan mengenal banyak orang. Itulah yang menurutnya menjadi pondasi dirinya bisa seperti sekarang.

Jadi Entrepreneur, Jangan Jadi Akrasian

Untuk menjadi entrepreneur, hal pertama yang harus ditentukan adalah, tentukan tujuan. Setelah tujuan ditentukan, raih goal-goal kecil yang mendukung tujuan Anda. Ia mengatakan, jangan menjadi Akrasian. Akrasian adalah kondisi di mana Anda mengetahui tujuan hidup Anda mau ke mana, tetapi tidak mau melakukan goal-goal kecil untuk mencapainya. Contoh simpelnya, Anda mengatakan untuk berhenti merokok, tetapi Anda tidak pernah mencoba untuk menguranginya.

Dharma berpesan kepada semua anak muda yang baru akan lulus kuliah. Perkaya portofolio Anda selama kuliah, jangan takut untuk berorganisasi untuk mencari teman sebanyak-banyaknya, karena ini yang akan menolong Anda. Ia juga mengatakan, jangan pernah bekerja untuk uang, bekerjalah untuk suatu pencapaian. Seiring dengan kemampuan, uang akan mengalir dengan sendirinya.

Banyak orang menyesal bukan karena melakukan sesuatu, tetapi karena tidak melakukan sesuatu. Ia mengutip perkataan Jack Ma. “Before you turn 20 years old, be good student, and before you turn 30 years old, follow somebody and make enough mistake. Don’t worry! You fall, you stand up, you fall…enjoy it!”.

Kesimpulannya, setelah lulus kuliah, mau jadi pekerja kantoran atau buka usaha?  Pilihan di tangan Anda.

Marketeers connects Cool, inspiring, and progressive marketing enthusiasts. Through this Campus Marketeers Club, our intention is to prepare marketing enthusiast students to become the next great marketers who possess: COOL ATTITUDE, INSPIRING KNOWLEDGE, AND PROGRESSIVE SKILLS!

LET’S JOIN CAMPUS MARKETEERS CLUB NOW AND GET THE AWESOME BENEFITS!

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related