Shopee Klaim Hampir Sejuta Pesanan Sehari di Kampanye 10.10

marketeers article

Bagi Anda yang belanja online di berbagai e-commerce pada tanggal 10 Oktober lalu mungkin merasa ada dorongan untuk berbelanja lebih karena diskon bertebaran di mana-mana. Setiap platform e-commerce seolah berlomba menarik konsumen dengan harga menarik dan kampanye-kampanye pendukung lainnya.

Tidak ketinggalan Shopee, marketplace yang belum dua tahun beroperasi di Indonesia dan sangat direkomendasikan penggunaannya lewat aplikasi mobile. Dalam kampanyenya bertajuk 10.10 Big Mobile Shopping Day lalu, mereka mengklaim mencatatkan rekor baru pemesanan hampir satu juta dan dua kali peningkatan kunjungan aplikasi dari biasanya dalam kurun waktu 24 jam.

“Seller kami sudah mencapai 150.000 di seluruh Indonesia. Paling rekor adalah ada seller yang penjualannya meningkat sampai 95 kali karena kampanye 10.10 tersebut,” ujar Head of Operations Shopee Indonesia Handika Jahja di Jakarta pada Kamis (11/10) 2017.

Dari kategori barang yang diperjualbelikan, tiga besar paling laris adalah juicer dan blender, seprei, dan lipstik. Yang unik adalah puncak peningkatan belanja konsumen terjadi pada pukul 10 sampai 11 pagi lalu pukul satu sampai dua siang. “Itu waktu sebelum jam makan siang dan sesudah makan siang pegawai kantoran,” sambung Handika lagi.

Data lain menunjukan ada sekitar lima juta chat mondar-mandir lewat aplikasi Shopee antara seller dan konsumen. Selain itu 95% penjualan dilakukan melalui smartphone.

Sebagai platform e-commerce berbasis mobile, Handika mengaku sambutan masyarakat Indonesia cukup luar biasa. Memang tidak dipungkiri jika berbicara gender, mayoritas konsumen Shopee adalah perempuan. Tidak heran karena tiga kategori paling laris sangat lekat dengan pasar perempuan, terutama lipstik.

Menurut Handika, pasar perempuan ini besar dan dari behaviour-nya adalah pembelanja sejati. Mereka dinilai impulsif sehingga sangat mudah tergoda untuk belanja. Terlebih dengan adanya fitur chat, perempuan sangat senang untuk mengobrol dan tanya ini itu sebelum belanja.

“Mereka membangun trust dengan seller lewat komunikasi. Kalau mereka sudah nyaman, baru belanja. Kalau dibuat persentasenya, sekitar 60% sampai 70% konsumen Shopee adalah perempuan,” ungkap Handika.

Berbeda dengan konsumen pria. Mereka lebih punya trust ketika berbelanja online dan tidak terlalu banyak bertanya. Namun dari segi nilai pembelanjaan, konsumen pria lebih besar. Handika mengatakan bahwa pria kecenderungan membeli perangkat elektronik yang notabene harganya bisa jutaan. Sementara perempuan secara kuantitas lebih banyak namun nilai per barangnya tidak sebesar pria.

Walau begitu dari awal tidak ada niat sedikit pun dari Shopee untuk memposisikan diri mereka sebagai e-commerce khusus perempuan. Makanya saat ini mereka sedang mencoba menggaet pasar pria dengan memperbanyak produk di kategori gadget, yang notabene sangat menarik konsumen maskulin.

“Kami inginnya itu ya marketplace untuk semua. Karena sampai saat ini sudah ada 60 juta SKU di Shopee,” tutup Handika.

    Related