Kawasan ASEAN menjadi salah satu prioritas utama bagi Korea Selatan (Korsel) dalam menjalin kerjasama. Terutama, terkait dengan ekonomi dan bisnis. Bukan saja karena secara geografis dekat, namun karena kedekatan dalam hal sosial dan budaya. Selain itu, ASEAN juga menjadi tujuan wisata favorit bagi orang Korsel, jumlahnya bisa mencapai 10 juta orang per tahun.
Di sisi lain, kawasan ini merupakan pasar yang luar biasa besar bagi Korsel yang memiliki beragam produk global. Sebut saja merek-merek seperti Samsung, LG, Hyundai, Lotte, dan lainnya yang dengan mudah ditemui di kawasan ini. Meski begitu, Korsel mengakui bahwa ASEAN memiliki tantangan dan peluang tersendiri.
“Kawasan ASEAN memiliki keberagaman yang sangat majemuk. Bisa disebut sebagai rumah bagi banyak ragam sosial-budaya yang sangat unik dan tidak bisa dilihat melalui satu cara pendekatan saja,” kata Suh Jeong-In, Ambassador of Korea to ASEAN di acara ASEAN Marketing Summit, hari ini (07/09/2017).
Dilihat dari tantangan, kawasan ASEAN yang terdiri dari 10 negara memiliki kondisi ekonomi dan politik yang berbeda. Namun, dengan adanya ASEAN Economic Community (AEC) banyak peluang yang bisa diambil.
Suh Jeong-In menyebutkan ada tiga hal untuk memaksimalkan keberadaaan AEC ini dengan mengaitkan aktivitas bisnis Korsel. Pertama, memaksimalkan potensi kawasan ini sebagai pasar besar dengan jumlah penduduk hingga 634 juta orang. Kedua, Korsel melihat bahwa industri services meningkat pesat di kawasan ini. Sehingga, Korsel pun berminat untuk masuk industri ini secara lebih mendalam.
Terakhir, dengan adanya ASEAN single market ini potensi untuk menjadikan wilayah ini sebagai basis produksi sangat besar. Adanya AEC membuat perputaran produk, jasa, dan modal menjadi lebih mudah. Dengan begitu, akan menguntungkan bagi para produsen untuk menempatkan manufakturnya di sini. “Agar upaya menjadikan basis produksi ini berhasil, para produsen perlu melakukan restrukturisasi jaringan produksinya,” pungkasnya