Smartphone High-End Turun, Apakah ini Tanda Kejatuhan iPhone?

marketeers article

Apple hari ini akan memberikan laporan keuangan kepada para investornya apakah iPhone termahal yang pernah diluncurkan masih memiliki kekuatan untuk mencetak penjualan tinggi. Meskipun sepertinya, banyak orang mengharapkan kapan iPhone meluncurkan seri berikutnya yang tidak hanya memiliki fitur inovatif, melainkan cukup membuat konsumen berpisah dengan uang tunai mereka sebesar lebih dari Rp 14 juta.

Kuartal terakhir, Apple memang menyapu pasar dengan keuntungan yang mengesankan. Kendati demikian, ada banyak opini yang menyatakan bahwa pasar smartphone telah mencapai tingkat “kejenuhan”. Ini disebabkan  penjualan yang menurun untuk pertama kalinya pada tahun 2017, menurut Gartner.

Merek Apple telah berubah dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, pelanggan diiming-imingi oleh persona iPhone sebagai ponsel cerdas yang memiliki desain sederhana dan fitur berkualitas tinggi. Akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir, branding Apple berfokus pada hal-hal kecil, seperti pada kamera yang bahkan melahirkan kampanye bertajuk “shot on the iPhone”.

“Ini bisa menjadi poin kejatuhan Apple,” ucap mantan Direktur Kreatif Apple Ken Segall. Menurut dia, Apple bisa gagal karena kesulitan memonetisasi loyalitas pelanggan melalui kampanye pemasarannya yang emosional. Kata dia, Apple bisa saja bakal kehilangan peluang karena ia akan menghadapi pasar yang menunjukkan tanda-tanda pelemahan.

“Tim Cook menggunakan rekomendasi orang-orang di sekitarnya,” kata Segall. “Dan orang-orang itu sedang bosan dengan produk Apple.”

Perang Smartphone

Sementara itu, pesaing asal Korea Samsung melaporkan penjualan yang mengecewakan dari perangkat andalannya S9. Ini menunjukkan bahwa pasar smartphone yang melambat sudah memakan korban,

“Di tengah pasar ponsel high-end yang stagnan, Divisi Komunikasi TI & Mobile Samsung melaporkan penurunan pendapatan, baik tahun ke tahun ataupun kuartal ke kuartal, atas penjualan Galaxy S9 yang lambat,” kata seorang juru bicara seperti dikutip dari The Telegraph.

Permintaan smartphone dan tablet diprediksi meningkat pada kuartal berikutnya karena adanya musim Natal. Samsung pun berencana untuk memperkenalkan Galaxy Note terbaru mereka lebih cepat dari jadwal seharusnya.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related