Sudah 55 SPBU di Jabodetabek yang Terapkan Sistem Self Service

marketeers article
11088943 four petrol pumps, close up

Sistem self service pembelian BBM di luar negeri tampak sudah sangat jamak. Di Amerika Serikat misalnya, konsumen tinggal datang, mengisi sendiri, lalu bayar. Di Indonesia sistem tersebut belum diterapkan, atau lebih tepatnya baru memulai.

Pasalnya selama ini pengisian bensin masih dipandu dan dilakukan oleh pegawai. Konsumen tinggal sebut mau isi berapa, pegawai mengisi, setelah itu bayar. Namun rupanya Pertamina mulai menerapkan sistem self service tersebut, terutama di wilayah Jabodetabek.

“Tentu saja awalnya pasti di Jabodetabek. Karena banyak penduduknya yang sudah merasakan hidup di luar negeri dan melihat langsung cara pengisian BBM sendiri tersebut. Dari sekitar 5.000 SPBU kami tersebar di Tanah Air, sudah ada 55 yang menerapkan. Ini adalah langkah awal untuk mengedukasi konsumen soal layanan self service,” ujar Channel Improvement Retail Marketing PT Pertamina (Persero) Dwi Puja Ariestya di Jakarta pada Selasa (30/5) 2017.

Memang belum semua kendaraan sudah bisa menikmati layanan self service. Baru hanya motor yang bisa. Menurut Dwi, motor ini sebagai proyek pertama. Selanjutnya jika sukses tentu saja tidak menutup kemungkinan mobil akan ikut menerapkannya. Terhitung sudah enam bulan layanan tersebut diujicobakan.

Walau membawa konsep self service, penggunaan karyawan masih kental dilakukan. Seperti pembayaran sampai dengan persiapan sebelum pengisian. Bedanya dengan cara lama, hanya ketika mengisi tangki menggunakan selang saja yang dilakukan sendiri. Pengaturan berapa banyak yang harus diisi masih dilakukan pegawai.

“Jadi kalau yang sekarang ini masih banyak manual. Sistematikanya orang datang ke spot pembayaran di SPBU. Bayarnya bisa tunai atau lewat kartu debit maupun kredit. Dari situ lalu konsumen diarahkan ke selang pengisian yang mana. Pegawai lalu akan mengetikan berapa liter yang harus diisi berdasarkan harga dibayar. Selang diberikan lalu konsumen isi sendiri. Nanti aliran akan berhenti otomatis dengan sendirinya,” ungkap Dwi.

Dari sini menurutnya memang dari sistem pun Pertamina belum total ke arah digital. Yang digital baru cara pembayaran saja. Tapi Pertamina sedang menyiapkan sistem baru yang menghubungkan mesin pembayaran dengan selang pengisian.

Jadi nanti ketika selesai membayar dan diarahkan ke tempat pengisian, konsumen tinggal ambil dan isi. Tidak perlu lagi diketikan lagi jumlah liter oleh pegawai. Dwi punya keyakinan bahwa sistem self service seharusnya bisa memotong antrian.

Karena selama ini ketika ada dua selang pengisian, hanya satu saja yang mungkin beroperasi. Kalau pun langsung dua, biasanya pegawai sibuk bukan main dan kesulitan untuk maksimalkan layanan.

“Dengan self service jika ada dua selang atau misal tiga, semuanya akan bisa dimaksimalkan karena penggunaannya digunakan oleh tiap konsumen. Hasilnya selama ini memang belum begitu terlihat. Tapi SPBU-SPBU yang sudah menerapkannya juga tidak mengalami pengurangan pendapatan akibat layanan tersebut,” tutup Dwi.

    Related