Sport Tourism Indonesia Makin Punya Pamor

marketeers article
45664977 group of happy people on a kayaks

Salah satu ajang untuk mendongkrak turisme adalah olahraga. Sebab itu, popular muncul sebutan sport tourism. Hal ini juga yang menjadi perhatian besar bagi Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Dalam hal ini, Kemenpar tak mau kecolongan momentum untuk memanfaatkan ajang Asian Games sebagai strategi sport tourism.

Sport tourism ini pula yang terus dikampanyekan melalui berbagai media dan event. Salah satunya di ajang Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA) Fair 2018 di Putra World Trade Center Kuala Lumnpur Hall 3, 16-18 Maret 2018.

“Tidak bosan-bosannya kami bersinergi dengan Kemenpar, memahami potensi, dan mempromosikan dengan sangat baik bersama-sama, ini semua demi tanah air,” kata Alex Noerdin, Gubernur Sumatera Selatan yang juga pembina klub bola ternama, Sriwijaya FC Palembang, saat menyambangi booth tersebut, seperti dikutip dari siaran resmi Kemenpar.

Kunjungan Alex Noerdin ke booth Kemenpar bukan tanpa sebab. Sumsel di ajang MATTA Fair 2018 mengusung penuh perhelatan Asian Games yang akan digelar di daerahnya. Event olahraga berskala dunia itu akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2018, mendatang di Jakarta dan Sumsel.

Alex mengatakan, dipastikan akan datang sekitar 12 ribu atlet, official media, dan semua perangkat pertandingan ke Sumsel dan menikmati pertandingan serta keindahan kota-kota di Sumsel. ”Belum termasuk para suporternya. Saya prediksi akan lebih banyak lagi masuk Sumsel.  Belum mulai saja dampak ke masyarakat sudah sangat terasa, hotel sudah mulai dipesan, rental mobil sudah mulai penuh. Begitulah sport tourism. Sport tourism sangat mensejahterakan masyarakat kami,” kata gubernur.

Sumsel memang tidak ada bosan-bosannya mengusung sport tourism di wilayahnya. Sebut saja Sea Games, Asian Games 2018, Musi Triboatton, Turnamen Sepak Bola Internasional, Beach Volley se Asia Pacific, Asian Triathlon 2017. Bahkan, rencananya akan digelar Moto GP di Sumsel. “Kami tahun ini saja mempersiapkan 39 event sport tourism kelas dunia di Sumsel. Kami sangat optimistis mengusung ini dan bisa berdampak kepada pariwisata Indonesia,” ujar Alex Noerdin.

Sementara itu, I Gde Pitana selaku Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara mengatakan, Kemenpar memang akan menjadikan Sumsel menjadi model nasional untuk penyelenggaraan sport tourism. Kata Pitana, perlu pembedaan khusus untuk lebih menjual Sumsel kepada wisatawan, terutama wisman.

“Secara atraksi sudah bagus, kuliner bagus, budaya bagus. Nah, kalau wisata Man Made  termasuk di dalamnya ada sport tourism, inilah yang jadi keunggulan Sumsel,” kata Pitana.

Buatlah Sport Event 

Kemenpar pada tahun 2018 mengusung program atau paket pariwisata dengan branding Visit Indonesia Wonderful Indonesia (VIWI) 2018. Untuk mendukung VIWI 2018, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel akan mendukungnya dan menawarkan program atau paket pariwisata sport tourism.

“Paket atau program pariwisata Sumatera Selatan 2018 akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2018 Adalah tahun pelaksanaan Asian Games XVIII yang berlangsung di Jakarta dan Palembang. Pra Asian Games dan pada saat pelaksanaan Asian Games yang berlangsung 18 Agustus – 2 September 2018 dan pasca Asian Games, Sumatera Selatan akan menawarkan dan mempromosikan sport tourism,” kata Disbudpar Sumsel Irene Camelyn.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga mengatakan bahwa Sumsel akan dijadikan Model nasional. Kata Arief, Sumsel seperti daerah percontohan atau role model di mana Sumsel nantinya akan dikenal sebagai kota penyelenggara ajang-ajang wisata olahraga yang levelnya mendunia, seperti contohnya Asian Games sampai Moto GP.

Kata Menteri asli Banyuwangi itu, ajang balap Moto GP punya media value yang sangat tinggi dan akan jadi keuntungan tersendiri bila nantinya Palembang bisa jadi tuan rumah. Bayangkan saja, Moto GP disiarkan secara live oleh 62 jaringan TV global dari 207 negara. Itu akan jadi media promosi yang bagus bagi pariwisata Indonesia, terlebih untuk Sumsel khususnya.

“Palembang layak kita pilih. 2018 kita punya event besar, Asian Games. Saran saya, buatlah sport event untuk menuju Asian Games, bisa 8-10 event sehingga puncaknya langsung kita mainkan besar-besaran,” kata Arief Yahya.

 

    Related