Startup Korea Selatan Berburu Ilmu dari Unicorn Indonesia

marketeers article

Korea Selatan (Korsel) tengah fokus mendorong perusahaan teknologi baru (startup) mereka untuk tumbuh. Pasalnya, meski Korsel menjadi rumah bagi perusahaan teknologi raksasa seperti Samsung dan LG, tak ada satu pun startup mereka yang masuk ke dalam daftar Unicorn di Asia. Tanpa ragu, pemerintah Korsel pun mengirim sejumlah pelaku startup asal Negeri Ginseng tersebut untuk berburu ilmu dari Unicorn startup di Indonesia.

Korsel memperoleh dukungan pemerintah tertinggi per kapita untuk startup. Dilansir dari Forbes, hal ini dilakukan guna mewujudkan South Korea as a regional start-up hub. Salah satu bentuk alokasi dana yang dilakukan antara lain melalui program pemberdayaan startup, termasuk mencari ide-ide baru melalui program The 4th Industrial Revolution Hub Idea.

“Program ini merupakan kompetisi untuk mencari ide bisnis baru di bidang teknologi dari para pelajar dan mahasiswa di Korea Selatan. 10 pemenang terpilih kemudian kami kirim untuk memperoleh berbagai pembekalan mengenai dunia startup di Indonesia,” jelas Park Youn Sung, Senior Manager GCCEI di Jakarta, Rabu (12/09/2018).

Para pemenang berkesempatan untuk bertukar insight dengan Bukalapak, salah satu startup Indonesia yang berhasil menyandang gelar Unicorn.

Bukalapak memaparkan bagaimana mereka dapat berkompetisi dengan pemain e-commerce lain yang tak hanya datang dari pemain dalam negeri. “Dari positioning sebagai market place, kami kini bergerak ke arah one-stop-solution yang menyediakan berbagai kebutuhan bagi para pengguna Bukalapak,” jelas Dhanika Arif Martifauzi, Junior Employer Branding Specialist of Bukalapak.

Berbagai fitur dan portofolio layanan di tambah, seperti BukaMall dengan konsep Business to Customer (B2C), BukaReksa untuk berinvestasi, BukaEmas, bahkan fitur tawar menawar antara penjual dan pembeli melalui BukaNego.

Tidak hanya itu, Dhanika menambahkan, hal terkuat dari bisnis Bukalapak adalah kemampuan mereka dalam merangkul komunitas pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Di lebih dari 100 kota di Indonesia, Bukalapak memiliki komunitas Pelapak (penjual di Bukalapak) yang mayoritas adalah para pelaku UKM. “Setiap bulan kami melakukan gathering di setiap kota. Berbagai bentuk pemberdayaan, mulai dari dana hingga pengetahuan baru kami berikan kepada para pelapak melalui event bulanan Kopi Darat,” jelas Dhanika. Hal ini memberikan dampak langsung bagi pertumbuhan bisnis Bukalapak. Tak hanya dari segi jumlah seller dan users, melainkan jumlah transaksi.

Selain berkesempatan bertukar insight dengan Bukalapak, para pemenang The 4th Industrial Revolution Hub Idea juga berkesempatan mempelajari business outlook hingga customer behavior pattern di Indonesia dari MarkPlus, Inc.

Di hari terakhir, mereka akan melakukan Demo Day di hadapan sejumlah investor, antara lain Aldi (MDI), Donald Wihardja (Convengence VC), David Soukashing (ANGIN), dan Chrisvania (Merah Putih.Inc).

Editor: Sigit Kurniawan

Related