Status Quo Adalah Musuh #1 dalam Entrepreneurship

marketeers article

Menggelorakan semangat entrepreneurship sepertinya sudah menjadi agenda di berbagai negara. Jiwa kewirausahaan ini telah terbukti membuat banyak negara yang sebelumnya terpuruk perekonomiannya menjadi kekuatan ekonomi yang diperhitungkan. Sebut saja, Korea Selatan sebagai salah satu contoh dari kawasan Asia.

Negara-negara kawasaan Asia Tenggara pun tak mau ketinggalan dalam membangun entrepreneurship ini. Tentunya, menarik untuk diulas bagaimana negara-negara di kawasan ini menyuburkan semangat ini di masyarakatnya. Terutama, konsep Humane Entrepreneurship (HE) yang mempertemukan sisi human cycle dan entrerprise cyle. Dalam konsep ini, dua siklus ini harus saling mendukung.

Cerita menarik datang dari Thailand. Dituturkan oleh President ICSB Thailand Sukit Uarmahacharoen. Ia bercerita bahwa di negaranya konsep Humane Entrepreneurship berawal sejak dari kehidupan keluarga. Singkatnya, keluarga atau lingkungan yang bahagia menjadi faktor penting dalam menciptakan semangat kewirausahaan.  “Ketika di rumah bahagia, maka akan membuat suasana kerja juga menyenangkan,” katanya.

Selain itu, kunci penting lainnya dalam entrepreneurship adalah bagaimana memperlakukan orang sebagai manusia yang punya perasaan, pikiran, dan jiwa. Dan, menciptakan equality di seluruh aspek bisnis. “The point is how we work together in a happy workplace, this is what we build in Thailand now,” terangnya.

Hooi Den Huan, Director of the Nanyang Technopreneurship Center dan Associate Professor of the Nanyang Business School bercerita bahwa berkat kewirausahaan, Singapura menjadi salah satu negara yang memiliki GDP tertinggi di dunia. Apa kuncinya?

Kuncinya, adalah menjadikan status quo sebagai musuh nomor satu.  Artinya, orang Singapura tidak pernah mau berlama-lama dalam kondisi yang sama. Selalu ada inovasi dan terobosan.

Terkait dengan HE, Hooi mengatakan bahwa dalam konsep HE bukan sekadar membangun ekonomi, namun lebih dari itu, yakni menciptakan kemakmuran. “Menumbuhkan perekonomian dan membangun kemakmuran adalah satu paket dalam HE,” katanya.

Related