Strategi Branding Mandiri Tunas Finance, Dari GIIAS Hingga Monster Pokemon

marketeers article

Peralihan skema bisnis menjadikan Mandiri Tunas Finance (MTF) harus melakukan berbagai strategi. Sebelumnya, terhitung tahun 2009 hingga 2015, MTF adalah multi finance yang mengandalkan konsep business to business (B2B). Namun, kondisi itu berubah sejak tahun 2015, ketika anak usaha Bank Mandiri ini mulai menjajal pasar Business to Consumer (B2C). Alhasil agar mendapatkan tempat di hati konsumen individual, MTF pun melakukan berbagai upaya branding.

“Salah satunya melalui acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) ini. Ini pertama kali kami ikut serta dalam acara ini. Kami ingin MTF lebih dikenal masyarakat,” kata Harjanto Tjitohardjojo, Direktur PT Mandiri Tunas Finance.

Selain memperkuat branding, tujuan MTF mengikuti GIIAS adalah meningkatkan sales. Melalui acara GIIAS ini, MTF berharap bisa mencatatkan penjualan sebanyak 1.500 unit mobil. “Kehadiran ini juga untuk melahirkan emotional bonding. Dengan kehadiran ini, kami harap teman diler menjadi lebih nyaman,” kata Harjanto.

Di tengah banyaknya booth yang ada, MTF pun melakukan berbagai strategi agar pengunjung mau mampir ke stand mereka. Dalam hajatan GIASS ini, MTF mengelar promo bunga 0% untuk jangka waktu 12 bulan, lomba foto berhadiah uang Rp 12 juta, undian mobil baru, hingga permainan sepak bola. “Pada Jumat, Sabtu, Minggu ini, kami juga menyediakan Poke Stop. Jadi, yang ingin berburu monster jagoan Pokemon, main saja ke kami. Kami menggunakan sebuah teknologi sehingga semua monster besar Pokemon hadir di booth kami,” katanya.

Dengan adanya dukungan konsumen ritel, MTF menargetkan bisa meraih pembiayaan hingga Rp 20 triliun pada akhir 2016 ini. Jika angka itu tercapai, maka pembiayaan MTF akan tumbuh 24% dibandingkan tahun sebelumnya. “Dengan perekonomian yang membaik, kami yakin target itu tercapai,” katanya.

Untuk memperkuat B2C, ada tiga strategi yang akan dilakukan MTF. Pertama, push strategy dengan berkolaborasi bersama para diler. Kedua, pulling strategy dengan memanfaatkan data base nasabah Bank Mandiri. Ketiga, e-commerce. “E-commerce untuk menjaring nasabah millennial. Dari pilihan harga, bunga, durasi, hingga mengurus STNK dan BPKB bisa dilakukan secara mobile. Kami akan terus lakukan berbagai strategi untuk memperkuat branding kami di masyarakat,” katanya.

Related