Strategi BreadLife Hadapi Menjamurnya Toko Roti

marketeers article

Kini roti semakin digemari oleh semua kalangan. Jika dulu masyarakat Indonesia lebih memilih untuk sarapan pagi dengan nasi atau bubur. Kini, roti pun menjadi pilihan mereka untuk dikonsumsi pada pagi hari, selain dijadikan camilan. BreadLife, salah satu artisan bakery yang berusia 10 tahun ini pernah melakukan survei kepada seribu orang di lima kota besar di Indonesia pada tahun 2013. Hasil survei itu menunjukkan 70% masyarakat mengonsumsi roti untuk sarapan. 

Semakin banyak permintaan masyarakat terhadap roti ini membuat sejumlah toko-toko roti bermunculan, seperti BreadLife, BreadTalk, Tours Les Jours, dan lainnya. Menghadapi kompetitor yang mulai masuk ke industri ini, BreadLife memilliki strategi agar tetap menjadi pilihan konsumen di tengah persaingan yang ketat ini. “Kunci menghadapi persaingan adalah mengetahui apa yang diinginkan konsumen, memperhatikan kualitas produk, dan tak kalah penting memberikan servis ke konsumen,” Andrew, Head of Marketing and R&D BreadLife.

BreadLife sejak awal berkomitmen untuk menghadirkan produk yang berkualitas. BreadLife pun mengklaim produk-produknya selalu fresh tanpa tambahan bahan pewarna dan pengawet. BreadLife pun selalu berinovasi menghadirkan menu-menu baru dua bulan sekali. Jenis roti baru yang dihadirkan pun beragam, mulai dari dry cake, sweet bar, dan toast. Dalam waktu dekat, BreadLife akan menawarkan lima varian roti baru mulai Agustus mendatang. Roti-roti baru ini tetap mengedepankan cita rasa khas roti Jepang yang lembut dan nikmat.

Andrew memastikan, roti-roti BraedLife terbuat dari bahan berkualitas.Ketika dihadapkan pada bahan baku yang selalu mengalami kenaikan harga. Ini tidak membuat BreadLife memutuskan untuk menurunkan kualitas bahan baku BreadLife. “Kenaikan harga tiap peroide pasti terjadi. Tidak bisa dipungkiri harga bahan baku setiap tahun naik. Sejak awal BreadLife berkomitmen untuk menyajikan roti dengan banan-bahan yang berkualitas tinggi. Jika harga di pasar naik, maka kami akan review harga kami. Tapi, sejauh ini, kami jarang menaikkan harga,” papar Andrew.

Dilihar dari segi servis, BreadLife akan memastikan krunya selalu memberikan kehangatan. Lalu, mereka mampu menjelaskan produk-produk BreadLife serta menjawab setiap pertanyaan konsumen mengenai produk BreadLife. Untuk itu, BreadLife memiliki Training Center untuk mendidik karyawan mengenai servis dan berbagai hal terkait bisnis BreadLife sehingga mereka bisa memberikan servis terbaik ke pelanggan.  

Selain terus menyajikan produk dan layanan terbaiknya, BreadLife pun berupaya mengembangkan bisnis untuk menjangkau lebih banyak penikmat roti. Tahun ini BreadLife berencana membuka satu gerai di pulau Jawa pada akhir tahun 2015 ini. BreadLife tidak hanya hadir dengan konsep toko, namun bisa dijumpai dalam  bentuk kios dan booth.

“Kami menyasar semua kalangan. Dengan berbagai format gerai yang ada, kami bisa membuka gerai di mall kelas A, B, dan C. Bahkan, kami membuka gerai di area publik, seperti stasiun kereta api, area perkantoran, dan tempat strategis lainnya,” tandas Andrew.

Related