Storytelling menjadi salah satu media pemasaran baru di era sekarang ini. Apalagi zaman sudah berubah di mana pemasaran model membombardir informasi secara satu arah kepada pelanggan sudah tidak musimnya lagi. Era yang mengusung komunitas dan percakapan ini lebih mudah didekati dengan metode storytelling.
Salah satu merek yang getol sekali dalam mengembangkan metode storytelling adalah Coca-Cola. Bekerjasama dengan agen McCann Erikson dan New Frontier Story Lab, Coca-Cola mengembangkan storytelling sebagai elemen penting dalam pemasarannya. Di laboratorium yang didirikan pada Oktober 2011 ini, Coca-Cola memadukan teknik bercerita dan teknologi mutakhir.
Keterlibatan Coca-Cola ini dalam inisiatif ini dan juga kehadirannya dalam film festival semakin menandaskan terjadinya pergeseran yang kreatif menuju paduan antara merek dan dunia hiburan.
Jonathan Mildenhall, Wakil Presiden di Coca-Cola khusus untuk strategi periklanan global mengatakan perusahaan telah melakukan prioritas pada model storytelling sebagai media pemasaran yang mumpuni. “Perusahaan Coca-Cola telah mengumpulkan cerita-cerita tentang merek ini selama 125 tahun,” kata Mildenhall. Mildenhall menyadari metode storytelling semakin kompleks dan menarik. Hal ini disebabkan oleh dua faktor utama, yakni distribusi teknologi dan distribusi kreativitas.
Bagi Mildenhall, setiap orang adalah pencerita (storyteller). Dan, berkat teknologi mutakhir, orang sekarang bisa berbagi cerita dengan gampang kepada semakin banyak orang. Coca-Cola juga menunjukkan komitmennya untuk belajar dari industri kreatif. Sebab itu, Coca-Cola ingin terlibat penuh dalam Sundance Film Festival yang mana menyediakan peluang untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan produksi, sutradara, penulis, dan juga produsen.
Lance Weiler, seorang filmmaker yang piawai memadukan storytelling dan teknologi dalam film, seperti dalam film Pandemic, Head Trauma, dan The Last Broadcast, juga menjadi bagian dari New Frontier Story Lab. Weiler telah dibawa oleh McCann ddan Coca-Cola sebagai creative advisor.
“Kami menggunakan teknologi untuk menceritakan merek kami kepada puluhan juta orang setiap detik, setiap hari, sepanjang tahun,” kata Harris. New Frontier Story Lab ini dinilai cukup membantu mereka dalam mengembangkan metode storytelling dalam pemasaran merek dan produk.
McCann dan Coca-Cola mengambil bagian dalam Sundance Film Festival pada 22 Januari yang lalu. Mereka berbagi pentingnya metode storytelling berdasarkan pengalamannya dengan New Frontier Story Lab dalam diskursus bertajuk “Exploring the Future of Dynamic Storytelling: The Never-Ending Story.”
Apa yang dilakukan Coca-Cola bisa menjadi contoh bagi merek lain dalam melakukan promosi. Storytelling lebih bisa mengena dan memiliki efek emosional di kalangan pelanggan.
Referensi: Fast Company