Strategi Gree Dobrak Dominasi AC Jepang dan Korea

marketeers article
Market share or Pareto principle (80/20) concept. man think how to increase company market share and apply Pareto principle.(techrasa.com)

Dominasi industri pendingin udara yang telah dihuni pemain-pemain kuat sama sekali tak menggentarkan Gree. Untuk memperkuat pasar di Indonesia, Gree mendirikan anak perusahaan bernama PT Gree Electric Appliances Indonesia pada Agustus 2015. Perusahaan pendingin udara ini siap melancarkan maneuvernya di Indonesia untuk merebut pangsa pasar

Will Wen, Vice President PT Gree Electric Appliances Indonesia menuturkan, konsumen di Indonesia cukup beragam. Beberapa dari mereka menginginkan produk yang mewah. Sebagian yang lain menginginkan produk yang murah. “Kami sebagai produsen AC ingin menjembatani keinginan tersebut dengan menghadirkan produk berkualitas, namun harga tetap terjangkau,” kata Will.

Will menambahkan, Gree berkomitmen untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap produk Tiongkok dari Made in China menjadi Created in China. Hal ini berangkat dari stigma negatif yang diberikan orang-orang terhadap produk dari Tiongkok. Di Indonesia pun, anggapan ini rupanya masih melekat pada sebagian besar masyarakat.

“Mereka berpikir produk Tiongkok itu sangat murah dan kualitasnya sangat tidak baik. Padahal anggapan ini tidak benar,” imbuh Will.

Agar pandangan terhadap produk Tiongkok ini berubah, Will memastikan Gree menyediakan produk yang berkualitas dan servis terbaik bagi konsumennya di Indonesia. Komitmen itu ditunjukkan Gree dengan berbagai inovasi produk yang mereka hadirkan, baik itu AC untuk pelanggan rumahan maupun AC komersial.

Dalam hal servis, Gree memanjakan pelanggan dengan memberikan Golden Warranty. Pelanggan bisa merasakan manfaat garansi untuk komponen kompresor maupun suku cadang hingga lima tahun. Untuk melengkapi layanan after sales, Gree pun menghadirkan service center yang saat ini hanya ada di Jakarta. Dan, ke depan, Gree akan menambah service center di kota-kota lain.

Will menyadari, persaingan yang dihadapi di Indonesia tidak akan mudah. Gree harus berkompetisi dengan nama-nama besar produsen AC lainnya. Namun, Gree optimistis dapat meraih kue di pasar pendingin ruangan ini. Sebab itu, Gree tidak hanya berfokus pada penjualan AC consumer, tapi juga berfokus pada penjualan AC komersial.

Apalagi, saat ini investasi di Indonesia sedang menggeliat dalam bidang konstruksi dan infrastruktur. Hal ini bisa dilihat dengan adanya pembangunan banyak hotel, gedung, dan pabrik. Melihat peluang tersebut, Gree tidak tinggal diam.“Kami telah mendapatkan lebih dari 100 deal. Kami pastikan setiap deal ini adalah proyek-proyek besar. Selanjutnya, kami akan terus mengincar proyek-proyek besar lainnya,” jelas Will.

Apakah Gree mampu mengimbangi dominasi pendingin udara asal Jepang atau Korea Selatan? Belum lagi, pemain lokal yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

 

Editor: Eko Adiwaluyo 

 

 

Related