Ini Dia Beragam Jenis Pekerjaan Yang Menimbulkan Stres

marketeers article
53957330 businessman having stress in the office

Sering kita mendengar keluhan dari pekerja yang mengalami stres akibat pekerjaan. Tentunya beda pekerjaan dan tanggung jawab turut menyumbang seberapa besar tingkat stres tersebut. Wajarnya, semakin besar tanggung jawab seorang pekerja, semakin besar pula tekanan dan tingkat stres yang ia rasakan.

Tekanan pekerjaan adalah hal yang umum dirasakan oleh pekerja. Biasanya, tekanan tersebut bersifat sementara atau situasional. Meski begitu, ada beberapa profesi yang dituntut untuk “akrab” dengan tekanan dan tingkat stres tinggi. Namun, ada pula profesi-profesi yang tampaknya menyenangkan karena cukup jauh dari stres.

Riset Jobplanet kepada 86 ribu responden dan pekerja, menemukan beberapa jenis pekerjaan yang berpotensi menimbulkan tekanan kerja hingga berujung stres. Dalam riset tersebut, Jobplanet menganalisis tingkat stres pekerja berdasarkan penilaian mereka terhadap faktor keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan (Work-life balance). Pekerja dengan tingkat stres paling tinggi memiliki profesi dengan rata-rata tingkat work-life balance di bawah 3,00. Sementara pekerja dengan tingkat stres paling rendah memiliki profesi dengan rata-rata tingkat work-life balance di atas 3,50.

Riset ini menemukan bahwa tiga profesi teratas dengan tingkat stres paling tinggi adalah public speaker, pengasuh anak, dan petugas kesehatan gigi. Sementara tiga profesi dengan tingkat stres paling rendah adalah insinyur mikroelektronika, pengacara hak cipta, dan UI/UX developer.

Jenis pekerjaan dengan tingkat stres tertinggi
Jenis pekerjaan dengan tingkat stres terendah

Work-life balance berhubungan dengan kemampuan karyawan dalam menghadapi tekanan pekerjaan tanpa mengabaikan berbagai aspek kehidupan pribadi mereka. Besarnya tanggung jawab dan beban yang dirasakan oleh karyawan berbanding terbalik dengan tingkat work-life balance mereka. Semakin besar tekanan dan beban pekerjaan, semakin tinggi pula tingkat stres karyawan, dan akan semakin rendah tingkat work-life balance mereka,” papar Kemas Antonius, Chief Product Officer Jobplanet di Indonesia.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

 

 

Related