Sudah Ada 720 Perusahaan Indonesia Ekspansi ASEAN

marketeers article

Jika dikatakan Indonesia adalah sasaran empuk negara-negara Asia Tenggara lain alias ASEAN, memang tidak salah. Namun bukan berarti perusahaan-perusahaan Indonesia tidak ekspansi ke luar, khususnya di kawasan regional ini. Justru jumlahnya sudah ratusan dan tersebar di berbagai negara mulai dari Malaysia, Filipina, sampai Kamboja.

“Di daftar kami sudah ada 720 perusahaan Indonesia ekspansi ASEAN. Angka itu sebenarnya banyak sekali. Bahkan untuk perusahaan atau UKM yang mau ekspansi regional sudah mulai disediakan berbagai inforrmasi terkait kebutuhan, misalnya mau masuk ke Vietnam yang harus disediakan adalah A sampai Z. Sudah sampai tahap itu,” ujar Dirjen Kementerian Luar Negeri RI untuk Kerjasama ASEAN Jose Antonio Morato Tavares di gelaran Kellogg Inovation Network (KIN) ASEAN di Jakarta pada Rabu (7/12) 2016.

Menurutnya perusahaan Indonesia boleh saja menyebut pasar dalam negeri besar karena populasinya mencapai 250 juta penduduk. Tapi pasar ASEAN jauh lebih masif lagi dengan pasar mencapai 630 juta orang. Jumlah itu sangatlah potensial.

Jose menyebut perusahaan besar sampai kecil termasuk di dalamnya, “Paling berhasil ada Alfamart di mana sekarang sudah ada 400 gerai di Filipina. Tahun 2018 mereka bahkan menargetkan angka 3.000 gerai di seluruh negara-negara ASEAN di luar Indonesia. Selain itu ada J.CO, Kacang Garuda, Tolak Angin, sampai UKM kecil yang produksi sepatu,” sambung Jose.

Untuk terus mendorong para perusahaan lokal agar go regional, pemerintah sekarang sudah mulai mengadakan berbagai pelatihan seperti simposium dengan menghadirkan mereka yang sudah sukses ekspansi ke ASEAN. Tujuannya agar para pemain lokal tidak hanya melihat gemerlap di pasar lokal karena di luar sana jauh lebih potensial.

Yang ia sayangkan adalah masih banyak perusahaan atau UKM Indonesia belum mau go regional. Pemikirannya adalah dengan populasi 250 juta orang, Indonesia masih menjadi lahan potensial untuk mereka garap. Selain itu untuk go regional, sebuah produk harus memenuhi banyak persyaratan sebagai standar ekspor, semisal produk makanan yang harus melabelinya dengan konten kadaluarsa sampai bahan-bahan produksi.

“Tapi ya mereka selalu mengatakan dijual di Indonesia pun laku jadi tidak perlu label-label untuk standarisasi. Jadi memang untuk masuk pasar ASEAN harus sudah cukup matang dari berbagai segi. Kalau mereka siap, kami akan bantu,” tutup Jose.

    Related