Sulawesi Ditargetkan Jadi Pusat Industri Stainless Steel Kelas Dunia

marketeers article
Steel Factory, Melting Iron

Sulawesi ditargetkan menjadi pusat industri stainless steel kelas dunia. Hal ini menyusul beroperasinya pabrik-pabrik smelter di Konawe, Sulawesi Tenggara dan Morowali, serta Sulawesi Tengah.

Sektor industri logam memiliki peranan besar dalam pembangunan dan perkembangan industri nasional. Hal ini disebabkan karena hasil industri logam adalah sebagai bahan baku utama bagi kegiatan sektor industri lainnya, seperti permesinan dan peralatan pabrik, otomotif, maritim serta elektronika.

“Sebagai komponen utama, sektor industri logam berpotensi memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan ekonomi nasional melalui peningkatan added value sehingga akan terjadi multiplier effectdengan tumbuhnya industri lain serta terjadinya aktivitas sosial ekonomi, yang pada akhirnya akan menjadi push factor bagi peningkatan daya saing ekonomi bangsa,” papar Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian di Sulawesi Tenggara, Senin (25/02/2019).

Rencananya di Konawe akan mampu memproduksi stainless steel dengan kapasitas sebanyak 3 juta ton per tahun, sedangkan di Morowali sudah menghasilkan 3,5 juta ton stainless steel per tahun. Apabila Indonesia mampu menembus kapasitas 6 juta ton stainless steel per tahun saja, itu dinilai menjadi produsen baja nirkarat keempat terbesar di dunia.

Di samping itu, produk logam sangat dibutuhkan oleh banyak sektor, di antaranya adalah sektor konstruksi yang meliputi bangunan dan properti, jalan dan jembatan, ketenagalistrikan, dan lain-lain.

Seiring maraknya berbagai proyek infrastruktur dan tumbuhnya industri pengguna, kinerja industri logam terlihat gemilang. Ini ditandai dari catatan pertumbuhan sektor industri logam pada tahun 2018 yang menyentuh angka 7,6 persen, naik dibandingkan pada tahun 2017 dan 2016 yang masing-masing sebesar 6,33% dan 2,35%.

“Oleh karena itu, pemerintah akan terus berupaya untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif agar dunia industri tetap bergairah melakukan investasinya di Indonesia. Sebagai langkah mendorong penumbuhan investasi baru di sektor manufaktur, termasuk industri logam, kami memberikan sejumlah fasilitas, seperti tax holidaytax allowance serta pembebasan bea masuk terhadap barang modal untuk investasi serta tata niaga,” ungkap Airlangga. Dengan cara ini, ia optimistis Sulawesi dapat menjadi pusat industri stainless steel kelas dunia.

Related