Tahun 2014, ACC Bukukan Laba Bersih Rp 1,3 Triliun

marketeers article

Astra Credit Companies (ACC), grup perusahaan pembiayaan yang merupakan anak usaha PT Astra   International Tbk., meraup peningkatan laba bersih di tahun 2014 sebesar 9% menjadi Rp 1,3 triliun. Pertumbuhan ini didukung oleh naiknya pembiayaan baru yang disalurkan sebesar 5% menjadi Rp 27,5 triliun.

Sampai akhir tahun 2014, ACC berhasil membiayai 210.809 unit atau meningkat 9% dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan, total piutang pembiayaan yang dikelola mencapai Rp 50,2 triliun, meningkat 13% dari tahun sebelumnya.

“Secara keseluruhan kami cukup puas dengan kinerja di tahun 2014 karena kenaikan ini terjadi di saat pasar otomotif yang sedang turun. Ini berarti kami mampu mengatasi tantangan dimana pasar otomotif yang turun sekitar 2%. Memang kenaikan volume pembiayaan kami tidak sebesar dengan kenaikan unit yang kami biayai. Hal ini karena kami fokuskan untuk mendukung segmen Low Cost Green Car (LCGC) yang cukup diminati masyarakat,” kata Chief Executive Officer ACC Jodjana Jody

Meningkatnya laba bersih ini juga didukung oleh kualitas pengelolaan pembiayaan, sehingga ACC tetap menjaga angka Non Performing Financing (NPF) di kisaran 0,5%.  Di samping itu, untuk mendukung kinerja  operasional ACC di tahun 2014 lalu, pengelolaan struktur pendanaan juga menjadi sangat penting. Di tahun 2014 PT Astra Sedaya Finace (ASF), salah satu perusahaan pembiayaan dalam grup ACC, melakukan dua kali penerbitan obligasi dengan total obligasi senilai Rp 4,45 triliun.

“PT ASF memiliki peringkat tertinggi di industri dengan peringkat AAA(idn) dari Fitch Rating dan peringkat idAAA dari Pefindo. Selain itu, ACC juga mendapatkan pinjaman sindikasi dan Club Deal dari bank asing,” tambah Jody.

Rencana Tahun 2015

Di tahun 2015, ACC akan tetap fokus pada pengelolaan kualitas pembiayaan yang baik dan peningkatan loyalitas serta retensi pelanggan melalui berbagai program dan layanan. “Kami akan lebih fokus untuk melakukan prudent booking, mengingat kondisi perekonomian semester satu masih menantang,” jelas Jody.

ACC juga mMenyambut baik kesempatan yang diberikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk perluasan usaha bagi industri pembiayaan. Perusahaan ini akan mempelajari berbagai kesempatan bisnis di segmen pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja dan pembiayaan multiguna. “Diversifikasi pembiayaan ini nantinya akan mendukung pembiayaan otomotif yang masih menjadi portofolio utama ACC,” pungkas Jody.

Related